DPR Dukung Upaya Kementerian BUMN Kembangkan Vaksin COVID-19

Petugas menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Komisi VI DPR RI mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait kerja sama bilateral untuk membahas pengembangan vaksin virus corona (COVID-19).

Salah satu realisasi kerja sama itu adalah ditandatanganinya nota kesepahaman antara PT Bio Farma dan Sinovac, untuk memastikan ketersediaan bahan baku bagi Bio Farma dalam memformulasikan vaksin corona.

Pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan dua penandatanganan perjanjian antara dua perusahaan milik masing-masing negara itu. Pertama, Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan pasokan bulk vaksin COVID-19 sampai dengan akhir tahun 2021.

Untuk dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitas bulk vaccine 2021 dimana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk pasokan bulk vaccine hingga akhir tahun 2021. 

"Ini harus kita apresiasi, kita dukung, kita harus mencari solusi, mencari segala upaya mana yang berpotensi untuk bisa menyembuhkan masyarakat bisa menghasilkan vaksin," kata anggota DPR RI Komisi VI, Andre Rosiade, Selasa, 25 Agustus 2020.

Baca juga: Relawan Tak Rasakan Efek Samping 10 Hari Usai Vaksin COVID-19 Sinovac

Selain dukungan tersebut, politikus Gerindra itu bahkan menyatakan bersedia untuk menjadi relawan uji klinis III vaksin COVID-19 gelombang yang akan datang. Katanya, pendaftaran akan dia lakukan pada September 2020.

“Insya Allah saya juga berencana, mungkin bulan September saya juga akan mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis vaksin COVID-19 ini," kata Andre.

Andre meyakini penemuan vaksin akan mampu menjadi senjata pemerintah untuk memerangi COVID-19, agar pandemi yang berdampak ke segala lini itu bisa cepat teratasi, sehingga pertumbuhan ekonomi segera bangkit kembali.

"Yang dibutuhkan rakyat itu kan vaksin, lalu vaksin ditemukan bisa diberikan ke masyarakat, lalu ekonomi kita bangkit, itu yang dibutuhkan rakyat sekarang, kalau yang berdebat-debat itu tidak pernah turun ke rakyat tidak tahu, tidak mendengar aspirasi rakyat, rakyat butuh sekarang ekonomi bisa pulih," ujarnya.