Sudah 12 ‎Dokter di Medan Gugur Akibat COVID-19

Virus corona
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Seorang dokter bernama  dr Ifan Eka Syahputra SpA meninggal dunia akibat positif terpapar COVID-19. Dokter senior ini mengembuskan napas terakhir di RS Bunda Thamrin, Kota Medan, Kamis siang, 10 September 2020, sekitar pukul 10.23 WIB.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dr Wijaya Juwarna Sp-THT-KL kepada wartawan di Medan, Jumat, 11 September 2020. Dengan ini, ia mengatakan sudah ada belasan dokter di Kota Medan meninggal karena virus corona.

"Benar. Sehingga saat ini sudah 12 dokter yang meninggal karena COVID-19 di Medan," ujar Wijaya.

Wijaya mengenang sosok dr Ifan merupakan dokter senior dengan kehidupannya sebagai orang baik hati, ramah, dan rajin beribadah. Selama ini, Ifan bertugas di tiga rumah sakit di Medan, yakni RS Bayangkara, RS Bunda Thamrin dan RS Malahayati.

"Almarhum juga selalu mengutamakan kepentingan pasien anak dan masyarakat selama bertugas," ujar Wijaya.

Untuk menekan jatuhnya korban dari tenaga medis akibat penanganan COVID-19, Wijaya mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut sudah menyiapkan langkah-langkah atau kebijakan untuk mengklasifikasikan rumah sakit rujukan COVID-19 dan rumah sakit non-COVID-19.

"Secara pasti kita tidak mengetahuinya. Namun yang jelas, ketika dokter bertugas di RS yang menangani pasien COVID-19 dan juga non-COVID-19 akan sangat berisiko terpapar virus ini. Kecuali gedungnya berbeda sehingga lalu lintas IGD dan lift juga berbeda," ujar Wijaya.

Baca juga: Sri Mulyani Proyeksi Defisit APBN 2021 Bakal Melebar

Dengan begitu, menurut Wijaya, dokter yang bertugas dapat menjaga diri dan waspada. Hal itu seharusnya sudah bisa diterapkan sejak April 2020, lalu. Karena, bisa menurunkan risiko terhadap tenaga medis terpapar virus corona hingga meninggal dunia.

"DKI pun akhirnya membuat strategi seperti yang sering kita sampaikan itu. Karena bukan tidak mungkin Medan ke depan menjadi kota dengan tingkat hunian RS tertinggi seperti di DKI Jakarta, dan beberapa daerah lainnya yang tinggi," kata Wijaya.