Nahdliyin Segel Kantor PKB Kediri, PWNU Jatim Minta Keduanya Islah

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar
Sumber :
  • https://www.nu.or.id

VIVA – Ratusan santri dan kader Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengambil alih dan menyegel kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setempat, di Jalan di Jalan Pamenang Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Jawa Timur, Kamis, 10 September 2020. 

Menyikapi itu, Pengurus Wilayah NU Jatim mengimbau masing-masing pihak menurunkan ego masing-masing dan menyelesaikan perselisihan itu secara baik-baik.

"Pertama, saya berharap agar semua instropeksi dan tidak mengedepankan egosentrisnya masing-masing. Kedua, duduk bersama-sama untuk musyawarah dan untuk mengevaluasi. Kalau selama ini, ya mungkin, PKB sebagai anak kandung NU ada kurang-kurangnya, apa salahnya minta maaf," kata Wakil Rais Syuriah NU Jatim, KH Anwar Iskandar, dihubungi VIVA pada Jumat, 11 September 2020.

Baca: Kantor PKB di Kediri Dikepung Ribuan Santri

Ketiga, lanjut Anwar, pihak PKB dan NU Kabupaten Kediri diimbau duduk bersama untuk berupaya membangun kebersamaan demi kemaslahatan dan kebaikan keduanya untuk saling menguatkan. 

"Demi kebaikan masyarakat Kediri. Jadi, kalau jargonnya itu PKB dari ulama untuk bangsa, artinya ingin memberikan kemaslahatan untuk bangsa. Kan, tidak mungkin itu terjadi kalau internalnya itu ringkih dan konsolidasinya tidak baik," ujarnya.

Anwar menjelaskan, konflik itu bermula ketika awal-awal PKB eksis di panggung politik nasional. Saat itu, PKB Kabupaten Kediri dipimpin oleh Sulaiman Lubis.

"(Sulaiman Lubis) bersama saudara Zainal, Ketua DPRD dari PKB, beli tanah di kantor itu terus bangun (gedung). Ketika kantor itu sudah jadi, kemudian ada kesepakatan (surat kepemilikan lahan dan gedung) diatasnamakan milik NU, dalam hal ini pengurus besar (PBNU)," ujar pengasuh Pesantren Al Amin Kediri itu.

Dalam kesepakatan, dibuat catatan bahwa kantor tersebut dipakai PKB selama partai tersebut masih eksis. "Kenapa kok tidak diatasnamakan PKB, kok, NU? Karena partai itu, kan, pasang surut bisa mati, kadang-kadang bisa begitu. Jadilah kantor itu sebagai milik PBNU yang dipakai oleh kantor cabang PKB Kabupaten Kediri. Begitu ceritanya," kata Anwar.

Pengurus Cabang NU Kabupaten Kediri sendiri, kata Anwar, sudah memiliki kantor di Jalan Imam Bonjol sejak tahun 1963. Namun, kenapa kader NU masih ingin mengambil alih kantor yang ditempati PKB? "Saya sempat tanya kepada Ketua NU (Kabupaten Kediri, Gus Makmun), ‘enek opo, Gus, kok enek rame-rame soal kantor (Ada apa, Gus, kok ada rebut-ribut soal kantor)?’," ujarnya.

Kepada Anwar, Ketua NU Kabupaten Kediri, Gus Makmun, menjawab bahwa mereka yang beraksi mengambil alih kantor PKB tersebut bukan atas perintah PCNU. "(Dijawab Ketua NU Kediri) niku lare-lare, boten wonten keinginan dari NU untuk itu (mengambil alih kantor PKB). Itu anak-anak, sebagian dari Ansor, Pagar Nusa, Lesbumi, dan lain-lain yang melakukan hal seperti itu,” katanya.

Anwar mengaku tidak menanyakan lebih detail alasan kader-kader NU tersebut menyegel kantor PKB Kediri. PWNU Jatim sendiri sampai sekarang tidak turun tangan untuk menengahi karena belum diminta pihak PCNU maupun PKB Kabupaten Kediri untuk memediasi. "Selama mereka masih bisa mengatasi sendiri, (PWNU Jatim), ya ndak (turun tangan)," ujarnya.

Sebelumnya, Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri yang berlokasi di Jalan Pamenang Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri dikepung ribuan kader muda Nahdlatul Ulama (NU). Saat beraksi, massa yang merupakan santri dan kader PC NU ini melakukan penyegelan dan pengambilalihan Kantor DPC PKB yang dianggap hak milik dari PC NU Kabupaten Kediri.

Aksi ini terjadi Kamis, 10 September 2020, pada pukul 11.00 WIB. Koordinator lapangan aksi, Munasir Huda mengatakan, aksi ini bertujuan menyelamatkan aset NU yang digunakan PKB sebagai kantor.

"Ketika partai yang notabene adalah penyalur aspirasinya warga NU dan sudah tidak menganggap NU lagi, serta tidak bisa menyalurkan aspirasi warga NU, maka kantor yang dulunya dipinjamkan kami minta kembali," ujar Munasir Huda.

Munasir Huda menambahkan, aksi ini sebagai peringatan bahwa NU merupakan pemilik saham di Partai PKB.