Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia 2 Hari Ini

Ilustrasi gelombang tinggi di laut.
Sumber :
  • Diki Hidayat/ VIVA.co.id

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan dini kepada masyarakat akan potensi gelombang tinggi untuk dua hari ke depan (11-12 September 2019) yang akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Hasil pantauan BMKG menunjukkan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 6-25 knot. Adapun di wilayah selatan Indonesia dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot. 

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Sunda, dan perairan selatan Banten," kata Kepala Hubungan Pres dan Media, Ririn di Jakarta, Jumat, 11 September 2020. 

Dia mengemukakan, kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan, seperti Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Laut Natuna Utara, Selat Karimata, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Jawa Timur, perairan Kotabaru.

Baca juga: Heboh Jakarta Zona Hitam Corona, Lakukan Ini Agar Tak Terinfeksi 

Kemudian, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, perairan Baubau hingga Kepulauan Wakatobi, Laut Flores, perairan selatan Flores, Selat Ombai, perairan Manui sampai Kendari, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Sula hingga Kepulauan Banggai. 

Lalu, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku bagian selatan, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian barat dan timur, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fak-Fak – Kaimana, dan perairan Agats – Amamapere. 

Selanjutnya, untuk gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia, di antaranya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang – Pulau Rotte dan Laut Arafuru bagian tengah.

Kemudian yang terakhir, potensi gelombang sangat tinggi dengan kisaran 4 hingga 6 meter diperkirakan akan terjadi di perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba dan Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT.

Karena itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m). 

Sementara itu, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), dan untuk kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). 

"Karena potensi gelombang ini berisiko sangat tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.