Jokowi Ajak Menjaga Wudu jadi Bagian Protokol Kesehatan COVID-19
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo mengangkat masalah COVID-19 yang mengancam dunia termasuk Indonesia. Ujian berat bagi pemerintah, dalam menghadapi pandemi virus mematikan ini. Hal itu dikemukakan Jokowi di hadapan para kader Gerakan Pemuda Ansor yang menggelar Konferensi Besar ke-23 melalui virtual, Jumat, 18 September 2020,
Di Indonesia, data terakhir per hari ini, sudah 236.519 (tambahan hari ini 3.891) kasus positif. Pasien sembuh 170.774 (tambahan hari ini 4.088), dan meninggal 9.336 (tambahan hari ini 114) orang.
"Salah satu ujian terberat yang dihadapi umat manusia di seluruh dunia sekarang ini termasuk Indonesia adalah pandemi COVID," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Jadi Perekat Keberagaman, Jokowi: GP Ansor Selalu Dibutuhkan
Virus yang bermula dari China ini, telah memberi dampak amat luas dan mengerikan. Kondisi kesehatan manusia dibuat cemas dan sudah pasti memberikan ekses bagi kegiatan ekonomi dan sosial. Satu-satunya cara menghadapi persoalan ini, kata Kepala Negara, semua elemen masyarakat harus bersatu. Menurut Jokowi, pandemi COVID-19 menguji ketangguhan dan ketahanan negara.
"Kita harus satu barisan. Kita harus satu frekuensi, kita harus satu semangat karena kita perlu kerja keras, berikhtiar dengan sungguh-sungguh," katanya.
Ikhtiar dalam menghadapi persoalan COVID-19 ini, menurut Jokowi, bisa melalui ikhtiar dhohir maupun batin. Ikhtiar dhohir, lanjut Jokowi, antara lain menjaga pola hidup bersih sebagaimana diajarkan Islam. Di mana menurut Islam, kebersihan adalah sebagian daripada iman.
"Mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan sering-sering mencuci tangan, jaga wudu, mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyib yang baik sehat dan bergizi. Serta olahraga yang cukup dan teratur serta juga istirahat yang cukup dan tidak stres. Ini yang penting," ujarnya.
Sementara ikhtiar batin, mantan Gubernur DKI itu mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak zikir, istigfar dan tobat kepada Allah SWT. Saling membantu sesama sebagaimana yang diajarkan oleh agama.
"Memperbanyak infak dan sedekah, terutama ketika saat ini banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, banyak saudara kita yang memerlukan bantuan-bantuan. Karena itu saya mengajak seluruh anggota Gerakan Pemuda Ansor di manapun berada, baik secara individual maupun kolektif ikut turun tangan bersama-sama pemerintah dan elemen bangsa yang lainnya ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita," ujarnya.