Sebanyak 6.100 Petani di Kota Apel Sudah Terima Kartu Tani

Kartu Tani.
Sumber :

VIVA – Distribusi Kartu Tani terus dilakukan pemerintah. Di Kota Batu, Kartu Tani yang akan disebar Dinas Pertanian Kota Batu berjumlah sekitar 7 ribu lembar.

Dari jumlah tersebut, sekitar 87 persen telah didistribusikan pada petani, atau 6.100 petani di Kota Apel telah menerima Kartu Tani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap petani dan insan pertanian lainnya mendukung perubahan pola pendistribusian bantuan dengan Kartu Tani, termasuk untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi.

“Sekarang ada perubahan pola distribusi agar bantuan yang diberikan pemerintah lebih efektif, lebih tepat kepada pihak yang memang membutuhkan, termasuk bantuan pupuk subsidi. Petani tidak perlu khawatir, karena distribusi pupuk subsidi tetap mengacu pada eRDKK by name by address yang dilakukan Kementan. Pola ini valid hingg 94%, dan tentu pendistribusian dengan Kartu Tani akan menyempurnakan pola tersebut,” tutur Mentan SYL, Jumat (18/9/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy menegaskan Kartu Tani memiliki banyak manfaat untuk pemegangnya.

“Dengan Kartu Tani, pendistribusian pupuk subsidi akan jauh lebih maksimal. Tapi, fungsi Kartu Tani lebih dari itu. Kartu Tani akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk menyalurkan bantuan-bantuan lain untuk petani,” terangnya.

Sarwo Edhy memahami perubahan pola ini membuat petani harus melakukan penyesuaian. Oleh karena itu, implementasi Kartu Tani dilakukan secara bertahap.

“Mungkin ada petani yang belum terlalu paham. Kita mengerti kondisi itu, makanya implementasi Kartu Tani dilakukan bertahap dan ini sudah dibahas dalam rapat bersama DPR. Buat daerah yang belum siap dengan Kartu Tani, pupuk distribusi kita lakukan secara manual untuk sementara waktu,” katanya.

Sebagai tahap awal, Kartu Tani akan diterapkan di 4 daerah, yaitu Pulau Jawa, Madura, Sumbawa, dan Sumbawa Barat per 1 September 2020. Kartu Tani ditargetkan berlaku efektif diseluruh Tanah Air pada 2021.

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono, mengatakan masih ada 900 kartu yang belum diambil oleh petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kota Batu.

Menurutnya, kartu tani ini sebagai sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi.

Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, dan multifungsi.

“Bukan hanya itu, kartu ini juga menunjang ketersediaan data petani pemilik kartu secara lengkap seperti data lahan secara akurat,” kata Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramon.

Lalu, transparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan. Data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer dan mengetahui produktivitas lahan dalam suatu daerah. “Kartu tani diharapkan menjadi era baru untuk menyejahterakan petani khususnya di Kota Batu,” ucapnya.

Cara penggunaannya pun mudah, petani hanya tinggal datang di agen-agen yang sudah disiapkan untuk program ini. Kemudian tinggal menggesek kartu untuk membeli pupuk. Untuk saat ini ada 11 agen yang disiapkan.

"Tanpa adanya kartu tersebut petani juga tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. Sehingga bagi yang belum mengambil diharapkan bisa segera melaporkan kepada penyuluh pertanian,” terang Sugeng.