Lukman Hakim Saifuddin: Jika Pilkada Ancam Jiwa, untuk Apa Diadakan?

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat mengantar kepulangan jemaah hajii.
Sumber :
  • Bahauddin/MCH2019

VIVA - Sejumlah pihak mendesak pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan instansi berwenang lainnya untuk menunda pilkada serentak pada Desember 2020. Alasannya, karena wabah COVID-19 yang terus meningkat.

Salah satu pihak yang ikut menyuarakan itu adalah mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Melalui akun Twitter-nya, @lukmansaifuddin, dia mengingatkan bahwa tujuan berpolitik adalah untuk kemanusiaan.

"Tujuan berpolitik itu untuk kemanusiaan. Bila tahapan Pilkada dapat mengancam keselamatan jiwa, lalu untuk tujuan apa ia diadakan?" kata Lukman, Senin, 21 September 2020.

Baca juga: Ridwan Kamil Jengah Polemik Kebijakan soal COVID-19: Sangat Bising

Cuitan Lukman itu pun mendapat banyak tanggapan dari warganet. Banyak dari mereka mendukung pernyataan dari Lukman tersebut.

"Andai sang pemangku kebijakan tentang pilkada perpikiran seperti panjenengan Pak. Hari H pilkada mngkin libur ya? memungkinkan orang2 memanfaatkan untuk berwisata. Memang sih menerapkan protokol kesehatan tp ttp aja bikin was-was muncul klaster pilkada klaster tempat wisata," kata @fadlycandras.

"Bapak kenapa bertambah bijaksananya sekarang setelah tidak menjabat. Coba dari dulu dan semua pejabat sekarang bijaksana, kan makin cepat maju Indonesia. Thank you, Pak. Sudah bersuara," kata @PFTee.

"Untuk kemanusiaan segelintir orang yang menangguk keuntungan darinya berarti Pak Mantan..." komentar @Joko_Prihanto.

Dari data per Minggu, 20 September 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Tanah Air tercatat bertambah 3.989 kasus, sehingga totalnya menjadi 244.676 kasus.

Sementara itu, penambahan pasien yang sembuh, yakni sebanyak 2.977 orang, sehingga total pasien yang sembuh sudah mencapai 177.327 orang.

Kemudian, untuk kasus pasien COVID-19 yang meninggal telah bertambah sebanyak 105 orang sehingga totalnya menjadi 9.553 orang.