Perawatan Pedicure Gajah di Bandung, Seperti Apa?

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Tak hanya manusia yang bisa merasakan pedicure alias perawatan kuku kaki di salon. Gajah pun ternyata harus rutin melakukan perawatan tersebut.

Sembari menikmati sarapannya, Salma dengan tenang mengangkat salah satu kakinya dan menjejakkannya pada sebuah pijakan kayu.

Gajah betina berumur 50 tahun siap menjalani sesi rutin perawatan kuku kaki di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga).

Jeje, yang bekerja sebagai pawang gajah atau mahout, langsung memotong kuku Salma yang panjang. Jeje juga mengikir kuku gajah tersebut yang terlihat tidak rata.

Telapak kaki Salma yang mengeras atau kapalan tak luput dari perhatian Jeje. Sementara Salma tetap tenang menikmati makan paginya.

"Satu kaki butuh waktu kurang lebih 10 menit," tutur Jeje kepada wartawan di Bandung, Yuli Saputra, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Apa gunanya?

Pengelola Bandung Zoological Garden (Bazoga) rutin melakukan pedicure terhadap Salma serta Ira, gajah betina lainnya, setiap sebulan sekali.

Perawatan ini harus dilakukan untuk kesehatan kaki dua ekor gajah itu.

"Rutin (pedicure) agar si satwa tidak tersiksa. Kalau tidak dirawat kukunya, kalau dia nginjak, nyeri.

"Sama kayak kita kalau kuku gak dipotong, gak terlalu bisa memakai tangan dan kaki dengan baik.

"Karena injakan di kita (Bazoga), di lahan yang keras dan padat. Misalkan, di kandang (lantainya) cor-an (beton), di luar paving block, itu butuh perawatan khusus di kaki gajah," kata juru bicara Bazoga, Sulhan Syafi`i saat ditemui di Bazoga, Jalan Kebun Binatang Kota Bandung, Senin, (14/9).

Jika kuku gajah dibiarkan panjang saat menginjak lahan yang keras, menurut Sulhan, kukunya akan pecah sehingga memungkinkan kotoran dan kuman masuk.

"Bisa infeksi juga. Jadi itu akan berbahaya bagi gajah," kata Sulhan.

Kondisi itu tidak akan dialami gajah yang hidup di alam liar lantaran pijakannya masih beralas tanah.

Perlu keterampilan khusus

Tidak bisa sembarang orang untuk memotong kuku gajah. Selain sudah dikenal gajah, petugas juga harus terlatih.

Jeje sempat mengikuti pendidikan memotong kuku gajah saat menjadi peserta kursus manajemen pelatihan gajah beberapa waktu silam.

"Harus hati-hati memotong kuku gajah, soalnya gajah lebih sensitif. Makanya, kudu latihan dulu," ungkap Jeje yang mulai memotong kuku gajah sejak puluhan tahun lalu.

Menurut Jeje, yang paling sulit dalam melakukan pedicure gajah justru melatih si gajah untuk mengangkat kakinya. Melatihnya dibutuhkan waktu yang relatif lama.

"Yang lama itu proses melatih mengangkat kaki. Nggak ujug-ujug bisa angkat kaki, (gajah) langsung ngasih (kakinya), harus diarahin dulu buat dipotong kuku," kata Jeje, mahout Salma sejak 1986 ini.

Kondisi gajah, kata Jeje, harus tenang saat dipedicure. Supaya tenang, gajah biasanya dikasih makan saat pedicure.

Wahana edukasi

Yayasan Margasatwa Tamansari, pengelola Bazoga, berencana mengemas kegiatan pedicure gajah sebagai wahana edukasi.

Menurut Sulhan, kegiatan itu cukup menarik minat pengunjung, terbukti saat pedicure Salma, Senin (14/9), tampak sejumlah pengunjung yang ikut menyaksikan.

"Edukasi masyarakat bahwa seekor gajah perlu perawatan khusus, tidak hanya makan, mandi."

"Kenapa kita buka ke umum karena orang-orang gak tahu gajah butuh perawatan dan perlindungan khusus. Memotong kukunya juga gak bisa sembarangan, perlu skill. Mahoutnya juga pernah dilatih," ujar Sulhan.

Bazoga memilik koleksi 850an ekor satwa dari berbagai jenis yang dirawat di lahan seluas 13,5 hektare.