Ridwan Kamil Sebut Klaster Keluarga di Bodebek Sedang Tinggi-tingginya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali berkantor di Depok, Jawa Barat, pada Selasa 6 Oktober 2020. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menegaskan, ini adalah bagian dari upaya mempercepat penanganan COVID-19.

“Ini minggu kedua saya bertugas rutin di Depok. Salah satunya saya melakukan koordinasi dengan kepala daerah Bodebek [Bogor, Depok, Bekasi] untuk memastikan kesamaan gerak,” katanya kepada awak media di Balai Kota Depok Selasa sore.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu melanjutkan, kluster keluarga di kawasan Bodebek itu sedang tinggi-tingginya. “Contoh dari Bogor dari 200-an KK yang kenanya rata-rata satu keluarga tiga orang. Ya jadi ini dilaporkan juga di Kota Bekasi,” katanya.

Terkait hal itu, Emil telah mengerahkan tim gugus tugas untuk melakukan pelacakan secara masif.

Baca juga: Satgas Peringatkan Daerah Banjir Rawan Penularan COVID-19

“Kluster keluarga ini datang dari kluster kantor, karena mayoritas kerja di Jakarta sedang kita teliti. Ini kluster kantornya Jakarta atau kluster kantornya dari dalam kota sendiri,” jelasnya.

Untuk diketahui, angka kasus positif di Kota Depok totalnya telah mencapai 5.013 kasus, sembuh 3.454 orang, dan meninggal dunia 143 orang sampai dengan Selasa 6 Oktober 2020.

Kapasitas rumah sakit sudah melewati batas WHO 

Ridwan Kamil menyebut, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Bogor, Depok dan Bekasi rata-rata sudah melewati batas WHO untuk ruang isolasi.

“Makanya tadi saya instruksikan rumah sakit di Bodebek agar menyumbang lagi lantai-lantai perawatannya,” kata dia saat berkantor di Depok pada Selasa 6 Oktober 2020.  

Yang tadinya total 1.000 unit tempat tidur, ternyata sudah terpakai misalkan 70 persen. “Nah 1.000 tempat tidur itu tolong ditambahi masing-masing rumah sakit nyumbang berapa, sehingga selalu di bawah 60 persen,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, hal itu adalah bagian dari strategi untuk untuk menjaga ketersediaan ruang isolasi agar tidak melewati kapasitas sampai dengan 60 persen. “Sekarang rata-rata di 70 persen,” katanya.

Lebih lanjut Kang Emil mengungkapkan, untuk kluster keluarga telah disepakati beberapa kebijakan. Di antaranya adalah memindahkan pasien OTG (orang tanpa gejala) dari rumah ke tempat isolasi sementara.

“Itu (OTG) yang rumahnya tidak memadai untuk segera dirawat di tempat negara ataupun gedung yang disewa, seperti hotel dan lain-lain, ini saya perintahkan juga segera dilakukan,” lanjut Ridwan Kamil. (ren)