Ridwan Kamil Usulkan Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Corona

Wartawan Depok jalani rapid test.
Sumber :
  • VIVA/ Zahrul Darmawan.

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengusulkan wartawan masuk dalam daftar prioritas penerima vaksin COVID-19. Hal ini penting dalam rangka memutus mata rantai penularan virus corona. Sebab, tugas wartawan juga sangat riskan penularan virus corona.

"Cuma tetap enggak bisa 100 persen. Ya bertahap dulu dari kelompok yang paling riskan seperti tenaga kesehatan, TNI, Polri, wartawan, dan lain-lain," ujar Ridwan Kamil, Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca juga: Ini Daftar Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Corona 

Menurutnya, vaksinasi pada 2020 menggunakan vaksin impor dari Tiongkok. Sedangkan vaksin yang dibuat oleh Bip Farma akan disebarkan pada 2021.

"Vaksin yang pertama yang dibeli langsung dari luar negeri oleh pemerintah pusat. Berapa jumlahnya? Besok saya rapat dulu," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, memastikan harga untuk vaksin COVID-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Itu karena kisaran harganya hanya sekitar Rp200 ribu per dosis.

Honesti mengatakan hal ini guna menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brasil, yang akan menjual vaksin tersebut dengan harga US$1,96 per dosis. 

"Kami telah klarifikasi ke pihak Sinovac yang memastikan bahwa kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak US$90 juta dengan harga US$1,96 per dosis bagi pemerintah Brasil, itu tidak tepat," kata Honesti dalam keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan, pemberitaan sebelumnya yang menyebut bahwa Brasil akan mendapatkan harga per dosis vaksin lebih murah itu jelas tidak mungkin. Sebab, biaya pengiriman setiap dosisnya saja mencapai sekitar US$2. Sehingga, atas pemberitaan tersebut pihak Sinovac pun tengah menelusuri asal muasal informasinya.