Candaan Rocky Gerung: Airlangga Presiden 2024, Wakilnya Jokowi

Rocky Gerung.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Pengamat politik Rocky Gerung, prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang kursi kepemimpinannya diisi oleh nama yang itu-itu saja. Seakan dalam proses pemilihan kepemimpinan, meskipun terlihat demokrasi, tetapi pimpinan yang dihasilkan bukan murni pilihan rakyat.

"Analisis saya elite kekuasaan, atau yang disebut power elite ini kan sebetulnya dia tidak dipilih oleh rakyat, tetapi dipilihkan untuk dipilih oleh rakyat Jadi ada peternak elite sebetulnya. Kita bisa sebut oligarki atau segala macam tapi itu faktanya. Bahwa pemimpin bukan datang dari hasil pilihan murni rakyat, dia sudah dipilihkan untuk dipilih oleh rakyat sehingga sirkulasi itu hanya di antara mereka saja," kata Rocky dalam video yang diunggah di akun Youtube Fadli Zon, yang dikutip Jumat 6 November 2020

Bahkan Rocky mendengar kelakar dari salah seorang politikus yang merupakan kader Partai Golkar. Di situ rekannya menyebutkan Airlangga layak jadi calon presiden, dan nanti ketika Airlangga jadi Presiden, Joko Widodo yang akan menjadi wakilnya.

"Saya dengar keterangan dari seorang politisi siapa namanya itu dari Golkar, Nababan. Dia bilang begini, nanti 2024 yang layak jadi presiden adalah Airlangga Menko Ekuin sekarang, Menko Perekonomian, Ketua Umum Golkar. Wajar dong karena dari Golkar. Lalu nanti wakil presidennya adalah Pak Jokowi. Jadi memang agak bercanda tetapi sebetulnya kan bawah sadarnya dia kan ingin agar supaya mau mengatakan sirkulasinya di sekitar itu aja," ujar Rocky.

Kemudian, terkait pernyataan tersebut, Rocky dimintai tanggapan oleh wartawan. Karena terlihat dari narasi tersebut terkesan sosok pemimpin hanya dari kalangan partai pemerintah, Rocky menanggapinya dengan hal yang bernada serupa

"Saya bilang, itu kurang sempurna. Harusnya ditambahkan lagi begitu Pak Airlangga jadi Presiden, maka Ketua Golkar Kosong, harus diganti. Dan diganti dengan elite yang setara maka saya usulkan ibu Mega (Ketum PDIP) jadi ketua Golkar.  Lalu nanti PDIP Ketua Umumnya kosong harus diganti orang lain, nah sebaiknya diganti oleh Pak Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden. Supaya sirkulasi di situ-situ aja kan," ujar Rocky

Dari candaan tersebut Rocky melihat, minimnya politikus sekarang untuk memunculkan pemimpin baru. Sehingga kepemimpinan hanya berkutat dari nama-nama di lingkaran elit parpol saat ini.

"Jadi terlihat bahwa nggak ada imajinasi untuk mengatakan oke kita buka semacam pameran pemimpin baru, dari daerah, atau yang muda supaya kompetisinya betul-betul dibaca oleh rakyat. Kalau yang kayak tadi itu kompetisi di dalam elite sendiri," katq Rocky.

Dia menyebut hal inilah yang saat ini menjadi masalah Politik Tanah Air. "Jadi yang disebut pasar bebas politik tidak terjadi, itulah asal-usul kenapa kemudian tadi kemacetan politik berlangsung karena sistem yang ditutup tadi," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Brigjen Ferdy soal Anak Buah Laporkan Brigjen Prasetijo