Terdengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Merapi Mengungsi

Seorang warga mengamati Gunung Merapi dari kejauhan di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, mengungsi setelah mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi pada Sabtu, 14 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Sejumlah warga Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, mengungsi setelah mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi pada Sabtu, 14 November 2020. Mereka mengungsi di Balai Desa Balerante yang difungsikan sebagai tempat pengungsian sementara.

Berdasarkan pantauan VIVA, sejumlah warga yang rata-rata perempuan terlihat bergegas naik kendaraan bermotor untuk turun ke tempat pengungsian sementara di Balerante. Mereka sebagian besar warga Sambungrejo yang kampungnya terletak paling atas di Desa Balerante.

Warga mengungsi dengan naik sepeda motor. Selain memboncengkan putra-putrinya, mereka juga membawa berbagai perlengkapan seperti kasur lipat, tas gendong, dan bekal lainnya. 

Warga memilih turun meninggalkan tempat tinggalnya sementara karena mendengar suara gemuruh. Bahkan, berdasarkan pemantauan dari gelombang seismograf yang dipancarkan melalui frekuensi radio handy talkie, suara lengkingan gelombang muncul terdengar sekitar pukul 11.55 WIB.

"Hari ini sudah dua kali mendengar suara gemuruh di puncak Merapi, yaitu pada jam 08.00 WIB dan sekitar pukul 11.55 WIB," kata Marji Haryanto, salah satu warga Ngipiksari yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi.

Namun saat terdengar suara gemuruh, menurut dia, kondisi puncak Merapi tertutup awan sehingga tidak bisa melihat guguran di gunung itu. Meski demikian, sebagian warga yang termasuk kelompok rentan sudah turun untuk mengungsi di Balai Desa Balerante. (ren)

Baca: Tenda Bersekat dengan Pengatur Suhu Disiapkan untuk Pengungsi Merapi