COVID-19 Mewabah, Tetap Waspada dan Jalankan Protokol Kesehatan

dr. Jane Soepardi, MPH., Pakar Imunisasi.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA – Sejumlah pihak tengah gencar menyiapkan vaksin COVID-19. Upaya itu karena virus Corona telah merenggut puluhan juta nyawa manusia di berbagai belahan dunia. 

Masyarakat diharapkan tidak lengah untuk tetap waspada dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular. Bagi yang sudah terinfeksi dan kemudian sembuh, tidak berarti sudah kebal.

Baca jugaPT PP Dapat Rp17, 42 Triliun Kontrak Baru hingga Pekan Ketiga November

Hal itu diungkapkan pakar Imunisasi Indonesia, dr. Jane Soepardi MPH dalam Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru bertema ‘Tata Laksana Vaksinasi di Indonesia’, yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Kalau kita beruntung mendapat imunisasinya dari COVID-19 jangan ditolak. Harus bersyukur kalau kita dapat vaksin ini,” ujarnya dikutip Selasa 24 November 2020.

Dari berbagai pengalamannya dalam melakukan imunisasi selama puluhan tahun, dr. Jane sepakat bahwa vaksin adalah upaya pamungkas untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dan membentuk kekebalan komunal.  

“Pengetahuan para ilmuwan saat ini masih sangat terbatas mengenai COVID-19, selalu saja ada yang baru. Kita tidak tahu, misalnya kalau sekarang kita kena COVID-19 dan kebetulan sembuh, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” ujarnya.

Dia mengingatkan, masyarakat agar tak acuh pada upaya penyediaan vaksin COVID-19 terkait dengan penanganan wabah COVID-19 yang tengah dilakukan pemerintah. Ia juga meminta agar masyarakat jangan lengah dengan beranggapan bahwa COVID-19 hanya akan sekali mengidap tubuh manusia yang sudah tertular. 

Dicontohkannya pada penyakit infeksi cacar air. Penyakit itu tidak hilang, namun malah mengganas seiring bertambahnya umur seseorang. 

“Sebagai contoh kita kena cacar air waktu kecil, sembuh. Ternyata virus cacar itu tidur di ganglion saraf. Nanti mungkin 15-20 tahun lagi, tiba-tiba waktu kondisi kita jelek, muncul yang namanya Herpes Zoster (cacar ular) yang sangat sakit,” terangnya.

Pakar vaksinasi ini juga menambahkan, infeksi virus Corona ini sangat cepat. Karena itu dia mengimbau agar masyarakat tak sembrono dan peduli dengan ketersediaan vaksin nantinya. 

“Masyarakat juga harus tahu betul vaksin dengan obat itu tidak sama, berbeda sama sekali. Membuat vaksin itu jauh lebih susah daripada membuat obat. Sudah jadi pun vaksinnya, untuk bisa diterima, itu syaratnya jauh lebih sulit daripada obat. Karena vaksin itu akan diberikan pada orang sehat. Obat itu diberikan kepada orang yang sudah sakit,” terangnya 

Dia menambahkan, vaksin itu hanya bisa diberikan apabila telah terbukti kalau orang sehat yang diberi vaksin tetap sehat. "Jadi punya kekebalan,” tegasnya.