Instruksi Risma ke Jajaran Kemensos: Jangan Salah Salurkan Bansos

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kini jadi mensos
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengatakan, peran dari Kementerian Sosial ini ditunggu oleh masyarakat banyak. Karena itu, ia meminta kepada jajarannya dalam memberikan bantuan kepada warga agar tidak salah.

Hal itu disampaikan Risma kepada jajaran barunya di Kementerian Sosial. Ditegaskan pula, sekecil apa pun bantuan yang disalurkan sangat berarti bagi masyarakat.

“Mungkin yang kita kerjakan sepertinya ringan. Kita tidak menyadari punya peran sangat penting. Seperti tanda tangan surat atau apa. Memberikan bantuan itu jangan salah ya," ujar Risma dikutip dari keterangannya, Kamis 24 Desember 2020. 

Baca jugaLokasi Rapid Antigen Drive Thru hingga Pre-order di Bandara Soetta

"Mereka yang dibantu ini sangat senang. Biarpun Rp100 ribu itu sangat berarti. Bagi kita mungkin kecil. Tapi bagi masyarakat itu besar sekali,” lanjutnya.

Risma mengingatkan, penanganan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bukan pekerjaan mudah. Seperti yang lakukan sebagai wali kota Surabaya dalam menangani berbagai jenis PPKS seperti gelandang, pengemis, pengamen, ataupun prostitusi.

Ia mencontohkan, bagaimana menangani gelandangan dan pengemis yang ternyata 98 persen bukan warga Surabaya. Sekarang ini, Surabaya ini bersih dari pengemis, pengamen atau gelandangan. 

"Kalau bisa dibantu, mereka tidak perlu jambret, nodong. Karena sudah bisa dapat uang,” ujarnya.

Bagaimana hal ini bisa terjadi, menurut Risma, sepenuhnya tergantung pada masing-masing petugas di lapangan. Karena itu kinerja harus terus ditingkatkan
 
“Tergantung kita. Bagaimana kita bekerja. Kalau hanya kita bekerja sesuai dengan hati kita. Saya merawat sendiri anak-anak berkebutuhan khusus dari kecil. Dengan mata kita, dengan tangan kita, dengan hati kita, kita bisa menolong orang lain,” tuturnya.

Kepada jajaran Kemensos, Risma juga mengingatkan agar bekerja efisien, terutama dalam pengelolaan anggaran. Ia mengetahui, anggaran untuk pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencapai Rp1,2 triliun.

“Ini anggaran bukan besar sekali. Tapi buuesaaar sekali. Jadi harus bisa dikelola dengan baik dan efisien. Bila bisa dikelola dengan baik, dan efisien, sisanya bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain,” katanya.

Ia meminta jajarannya tidak ragu bekerja dengan sepenuh hati, tulus, dan ikhlas, meskipun berat. Karena pekerjaan itu pasti akan berjalan dengan baik meski ada tantangan. 

“Seperti saya menutup (kompleks prostitusi) Dolly. Berat itu sekali. Saya diancam, dikasih ular, rumah saya dibakar, dan saya diperkarakan di pengadilan. Tapi di pengadilan orang Dolly yang bantu saya. Maka kalau kita berbuat baik, Allah akan memberikan balasannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar dirinya menuntaskan penyaluran bantuan sosial baik di akhir tahun maupun awal 2021, dan juga pemutakhiran DTKS.

“Realisasi anggaran awal tahun itu penting untuk menggerakkan roda perekonomian,” tuturnya. (art)