Tak Ada Santri Pesantren Ngruki yang Menyambut Abu Bakar Ba'asyir

Pintu gerbang utama Pondok Pesantren Islam Al Mukmin pimpinan Abu Bakar Ba'asyir di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Pondok Pesantren Islam Al Mukmin di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tidak bisa mengikuti momen penyambutan kepulangan Abu Bakar Ba'asyir setelah mantan pemimpin Jamaah Islamiyah itu bebas dari penjara.

Ba'asyir pulang ke rumahnya di kompleks pesantren itu tanpa disambut para santri di sana. Soalnya para santri sekarang sedang masa libur sehingga mereka pulang ke rumah masing-masing, kata juru bicara Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono, pada Jumat, 8 Januari 2021.

Suasana kompleks Pesantren pun terlihat lengang. Saat kedatangan Abu Bakar Ba'asyir memang tidak ada santri yang menyambutnya. Namun, menurut Endro, situasi itu justru menggembirakan Ba'asyir karena dia merasa lebih leluasa.

Baca: Respons Mengejutkan Australia tentang Bebasnya Abubakar Baasyir

Orang-orang yang berada di pondok pesantren sekarang, menurut Endro, merupakan tamu undangan. Mereka adalah para alumni, anggota DSKA serta para pengajar di pesantren.

Abu Bakar Baasyir resmi bebas pada Jumat, 8 Januari 2021, setelah menjalani hukuman penjara selama 15 tahun dikurangi remisi 55 bulan sebagai terpidana kasus terorisme. Dia meninggalkan Lapas Gunung Sindur di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, usai salat subuh sekitar pukul 05.21 WIB.

Baasyir tampak mengenakan pakaian serba putih, kaca mata, dan masker dalam minibus putih jenis Hyundai bernomor polisi AD 1138 WA. Dalam iring-iringan kendaraan yang didahului dengan mobil ambulans, kendaraan yang ditumpangi oleh Baasyir berada di urutan dua dari lima kendaraan.

Sebelum rombongan keluar dari Lapas Gunung Sindur, beberapa kendaraan, yang salah satunya merupakan keluarga dari Abu Bakar Baasyir, masuk satu per satu ke area Lapas tengah malam.

Putra Baasyir, Abdul Rahim Baasyir, mengatakan bahwa keluarga sengaja tidak menyiapkan penyambutan secara khusus ketika ayahnya tiba di kediamannya di Ngruki. (ase)