Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Lagi hingga 1.000 Meter

Gunung Merapi diamati dari Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis, 19 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin, 18 Januari 2021 pagi ini. Awan panas guguran dikeluarkan sekitar pukul 05.43 WIB dengan jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya (ke hulu Kali Krasak).

"Awan panas guguran tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter, dan durasi 112 detik melalui pengamatan seismogram," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Raditya Jati, kepada wartawan, Senin, 18 Januari 2021.

Dia menambahkan, berdasar pengamatan visual sementara, teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak, serta arah angin bertiup ke tenggara. Selain itu, teramati enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke arah barat daya.

Masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Merapi

"Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," katanya lagi.

Baca juga: BNPB Beri Rp3,5 Miliar untuk Tangani Banjir Kalsel

Sebelumnya diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menemukan adanya perubahan morfologi di puncak Gunung Merapi. Perubahan morfologi ini memengaruhi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menerangkan jika perubahan morfologi terjadi karena aktivitas guguran dan munculnya kubah lava 2021. Perubahan ini disebut Agus terjadi di sisi barat Gunung Merapi.

Agus menilai perubahan morfologi ini membuat potensi bahaya dan arah erupsi pun berubah. Saat ini erupsi Gunung Merapi mengarah ke sisi selatan dan barat daya.

"Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer," ucap Agus dalam jumpa pers daring, Sabtu, 16 Januari 2021.