PPKM Dianggap Memble, Jumlah Pasien COVID-19 di Malang Melonjak

RSUD Dr. Saiful Anwar kota Malang.
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dianggap memble alias belum efektif menurunkan penularan COVID-19 di Malang Raya. Selama periode 17-20 Januari 2021 jumlah pasien positif di Kota Malang melonjak 202 orang. 

Rumah sakit utama sekaligus rujukan di Kota Malang, RS Umum Daerah dr Saiful Anwar, sampai-sampai harus menambah kasur perawatan untuk pasien COVID-19 setelah jumlah pasien terus bertambah setiap hari.

Direktur RS dr Saiful Anwar, dr. Kohar Hari Santoso, mengakui bahwa penambahan kasus membuat mereka menambah jumlah bed alias kasur untuk pasien COVID-19. Awalnya 136 bed kini menjadi 200 bed.

"Saat ini telah terisi 90 persen dari 200 bed. Kita berharap masyarakat tidak ke mana-mana. PPKM adalah upaya preventif dalam pencegahan penularan. Tolong tertib protokol kesehatan," kata Kohar pada Kamis, 21 Januari 2020.

Baca: Kisah Pilu Aisyah, Sebatang Kara Ditinggal Wafat Ibu karena COVID-19

Kohar mengatakan, pasien yang dirawat di RSSA tidak hanya warga Kota Malang tapi tersebar hampir seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya. Penambahan kasus tidak cukup dengan penambahan bed untuk pelayanan, namun harus dengan pencegahan secara individual. 

Dia mengingatkan, menghadapi pandemi COVID-19 tidak cukup hanya dengan menambah kasur perawatan di rumah sakit. Rumah sakit akan tetap merawat pasien yang sakit. Tetapi, lebih penting daripada itu ialah masyarakat mesti disiplin menjaga kesehatan agar tidak tertular sehingga sakit.

Penambahan kasur di RS Saiful Anwar akan terus dilakukan meski sudah berkapasitas 200 bed. Di sana mereka melayani pasien gejala sedang hingga berat. Sedangkan untuk relaksasi atau pengurangan beban layanan pasien tanpa gejala atau ringan akan dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard dengan kapasitas 255 bed

RS Saiful Anwar juga menambah jumlah tenaga medis untuk memaksimalkan penanganan COVID-19. Relawan tenaga medis sebanyak 46 orang itu meliputi dokter, perawat, dan operator radiografer. Mereka berharap masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai dari menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, juga menjaga imunitas tubuh.