Kisruh Moeldoko dan AHY, Rocky Gerung: Masa Jenderal Kudeta Mayor

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko berpakaian dinas saat aktif di TNI.
Sumber :
  • Instagram @dr_moeldoko

VIVA – Pengamat Politik Rocky Gerung, ikut mengomentari kisruh antara Partai Demokrat dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko. Diketahui, Demokrat menuding Moeldoko ingin melakukan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Rocky menilai untuk menyelesaikan permasalahan ini diperlukan keterbukaan dari kedua belah pihak termasuk Moeldoko. Rocky berharap Moeldoko dapat menjelaskan secara transparan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi termasuk pertemuan dengan kader Demokrat yang disebut terjadi di sebuah hotel.

"Soal beginian itu pasti terbuka karena ini konfrontasi politik yang memerlukan keterbukaan kalau nggak nanti kasihan Pak Jokowi nanti diombang-ambingkan antara percaya apa tidak percaya dan kejujuran Pak Moeldoko justru dituntut," kata Rocky dalam video di akun Youtubenya yang dikutip Rabu 3 Februari 2021.

Sebagai seorang Jenderal empat bintang, Moeldoko semestinya bisa memberikan contoh dan teladan yang baik. Terlebih yang dilawan adalah AHY, yang merupakan seorang eks prajurit berpangkat Mayor yang juga junior Moeldoko di militer.

"Kan Moeldoko itu senior Jenderal, AHY itu Mayor. Masa Jenderal mau mengkudeta Mayor. Kan mestinya menuntun Mayor menuntun akhir supaya sebagai senior watak keprajuritan itu ditegakkan tetapi justru Kemarin saya baca AHY mengajarkan Moeldoko tentang etik keprajuritan itu," ujarnya

Bahkan, dalam peristiwa ini Rocky menilai AHY telah mengingatkan Moeldoko terkait nilai keprajuritan. 

"Jadi AHY dapat poin dan memang itu benar bahwa setiap prajurit apapun pangkatnya tunduk seumur hidup pada prinsip integritas. Karena itu yang diajarkan bertahun-tahun dalam kelas-kelas Akademi Militer," ujarnya.

Rocky melihat Moeldoko telah terlalu lama bermain Politik sehingga lupa nilai dan prinsip seorang Prajurit. "Mungkin pak Moeldoko terlalu lama main politik sehingga dia lupa tentang nilai-nilai keprajuritan," ujarnya.