Erick Thohir Ungkap Bisikan Jokowi soal Bank Syariah Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku sempat dibisiki oleh Presiden Jokowi soal PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Hal itu terjadi saat peluncuran atau peresmian perusahaan hasil merger tiga anak usaha Bank BUMN itu di awal pekan ini.

Erick mengungkapkan, dalam bisikannya, Presiden Jokowi  memuji logo perusahaan hasil merger tersebut. Tapi di balik itu, Kepala Negara juga menitipkan bahwa usahanya harus bagus.

"Kemarin ketika bapak presiden pada saat meluncurkan (Bank Syariah Indonesia), membisikkan saya, 'Pak menteri, logonya bagus, tapi titip usahanya harus bagus'," ujarnya dalam telekonferensi, Kamis 4 Februari 2021.

Baca juga: Ridwan Kamil Cari 5.000 Petani Milenial, Teknologi Ini Disiapkan

Erick pun menjelaskan bahwa PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merupakan salah satu upaya transformasi yang dilakukan berlandaskan pada tiga hal yakni akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme. Oleh karena itu, Erick menegaskan bahwa BSI ini benar-benar akan dijadikan sebagai contoh transformasi BUMN dengan strategic planning jangka panjang pascaCOVID-19.

Photo :
  • Istimewa

Dia juga menceritakan, asal muasal bagaimana pembentukan Bank Syariah Indonesia ini, yang digagasnya bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Setelah menyepakati Hery Gunardi sebagai Ketua Project Management Office (PMO), Erick mengaku langsung berupaya menggali bagaimana nantinya strategi yang akan diterapkan di bank hasil merger tersebut.

"Karena kalau hanya gabung-gabung (bank syariah) saja tetapi bisnis strateginya tidak (kompeten), sulit. Apalagi kami di BUMN selalu memberi percontohan bahwa BUMN yang cukup sustain dalam persaingan adalah di industri perbankan," ujarnya.

Erick mengakui, hal ini yang membuat pihaknya berupaya sekuat tenaga untuk membangun strategi bisnis dari bank syariah hasil merger ini, dengan berlandaskan tiga aspek yakni aspek akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme.

"Supaya jangan kita nambah bank lagi di BUMN, tapi strateginya, komitmennya, tidak jelas," kata Erick.

Oleh karena itu, Erick berharap bahwa amanah yang telah diberikan Presiden Jokowi dan Kementerian BUMN kepada Hery Gunardi, selaku Ketua PMO dan Direktur Utama BSI, supaya bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan bisa mencapai kemajuan dalam hal pemenuhan target.

"Saya berharap tentu amanah yang diberikan kepada Pak Hery bersama jajaran direksi dan komisaris ini, kita harus jaga. Karena kita juga harus memastikan bahwa dengan adanya bank syariah di Indonesia, tentu ada juga keberpihakan dan kesetaraan untuk market yang memang percaya dengan industri finansial syariah ini," ujarnya.