Upaya Kominfo Bantu Redam Penyalahgunaan Narkoba di Kelompok Milenial

Ilustrasi deklarasi anti narkoba di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Kelompok milenial dan remaja masih jadi kelompok masyarakat yang paling rentan jadi penyalahguna narkoba. Usia milenial dinilai paling mudah terpengaruh akan hal negatif yang berujung penggunaan narkoba.

Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bambang Gunawan menyampaikan pihaknya memiliki strategi khusus untuk membantu Badan Narkotika Nasional dalam persoalan milenial ini. Strategi itu salah satunya terkait sosialisasi yang gencar terhadap milenial.

“Kami (Kominfo) membantu BNN dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. Kalau BNN dari sisi penindakan, kami membantu dari sisi pencegahan lewat sosialisasi bahaya narkoba. Salah satunya melalui agenda bela negara yang salah satu bentuknya adalah mendorong generasi muda untuk aktif berkarya," ujar Gunawan, dalam keterangannya, dikutip Jumat, 2 April 2021. 

Gunawan menjelaskan, dengan rangkaian kegiatan positif akan menjauhkan milenial dari godaan narkoba. Kata dia, kegiatan positif yang disosialisasikan Kominfo dengan mengajak milenial membuat konten kreatif, atau kegiatan sejenisnya.

Selain itu, ia menjelaskan ada juga kegiatan-kegiatan massal untuk menggugah rasa bela negara di kalangan muda serta bahaya narkoba. Ia menekankan kemajuan teknologi saat ini mesti dimanfaatkan secara positif.

Ia menyinggung pentingnya menguatkan nilai Pancasila bagi anak muda agar tak terjerumus ke kegiatan negatif.

“Meskipun di tengah pandemi, seharusnya tidak membuat kita berhenti berkreasi dan berinovasi. Anak-anak muda yang gabut, kita coba ajak untuk berkegiatan. Misalnya memanfaatkan dunia digital untuk mencari rezeki, menciptakan konten-konten kreatif lewat berbagai aplikasi, dan lain-lain," jelas Gunawan.

BNN pernah menyoroti milenial di Indonesia mudah terjerumus narkoba. Salah satunya karena Indonesia merupakan negara dengan pasar yang jadi sasaran bandar narkoba jaringan internasional. Dengan potensi jumlah milenial yang besar, hal ini yang dibidik jadi market narkoba.