Ada Puan Maharani, Seberapa Kuat Peluang Ganjar Jadi Capres PDIP?
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dalam acara HUT PDIP ke 48 di Kantor PDIP Jateng Panti Marhaen Semarang, Sabtu 22 Mei 2021, membuka rivalitas antara Ganjar dengan Puan Maharani.
Pengamat politik yang juga Direktur IndoStrategi Research And Consulting, Arif Nurul Imam, menilai memang ada problem politik antara Ganjar dengan sejumlah elit partai. Terbukti dengan acara yang digelar di Jawa Tengah, Ganjar malah tak diundang.
Arif mengatakan, jika melihat sejumlah survei selama ini, nama Ganjar selalu bertengger. Bersamaan dengan kandidat lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, hingga Ridwak Kamil. Sementara di PDI Perjuangan, juga menginginkan dan mempersiapkan Puan untuk maju di 2024.
Baca juga: Awal Mula Kisruh PDIP-Ganjar hingga Disentil Puan Maharani
"Pendek kata, ada rivalitas menuju Pilpres 2024 dalam tubuh PDIP antara Puan yang didukung elit dan Ganjar yang memiliki elektabilitas moncer," kata Arif kepada VIVA, Senin 24 Mei 2021.
Melihat rivalitas ini, Arif melanjutkan saat ini memang Ganjar adalah salah satu kader PDIP. Tetapi bukan dari klan politik penguasa partai tersebut. Beda dengan Puan Maharani yang selain elit partai, juga memiliki trah kuat, sebagai putri Ketum Megawati Soekarnoputri.
Memang, PDIP punya pengalaman dengan mengusung Joko Widodo pada Pilpres 2014 lalu. Jokowi tidak memiliki trah atau klan politik penguasa di PDIP. Tapi menurutnya, kasus Jokowi dengan Ganjar, berbeda.
"Puan Maharani belum disiapkan untuk maju di Pilpres (pada 2014 lalu), sementara di 2024 nampaknya Puan telah disiapkan untuk ikut berlaga," kata Arif.
Meski demikian, lanjut Arif, bukan berarti peluang Ganjar tertutup rapat lantaran dia bukan siapa-siapa di PDIP dan harus menghadapi Puan Maharani. Ganjar menurutnya masih cukup bisa untuk diusung.
"Jika misalnya elektabilitas Ganjar bisa lebih dari 25 persen dan konsisten mungkin akan jadi pertimbangan ketua umum," lanjutnya.
Yang perlu diupayakan oleh Ganjar jika memang ingin ikut kontestasi Pilpres 2024, menurutnya adalah elektabilitas. Realitas politik nantinya, menurut Arif bukan lagi soal dia trah politik penguasa di partai.
"Kalau elektabilitas tinggi, tentu peluang dipinang parpol juga sangat memungkin sehingga peluang maju pilpres masih terbuka lebar," katanya.