Elektabilitas Airlangga Meningkat, Golkar: Beliau Kerja Nyata

Menko Perekonomian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto (kiri)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis riset terbaru terkait dinamika menuju Pilpres 2024. LSI menyatakan ada tiga orang yang layak disebut king/queen maker sebagai penentu panggung Pilpres 2024.

Ketiga figur tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Dengan kondisi tersebut mereka bertiga tetap bisa maju sebagai capres dengan menggandeng figur lain dan partai lain sebagai rekan koalisi. 

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai salah seorang king maker karena Partai berlogo Beringin itu sudah memiliki modal tiga perempat presidential threshold untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres di 2024. Artinya, dengan modal itu, Golkar hanya butuh satu partai atau seperempat tiket untuk maju. 

Saat ini, Golkar memiliki jumlah kursi sebanyak 85 atau 14,78 persen di DPR. Kondisi tersebut membuat Golkar hanya memerlukan koalisi dengan satu partai di DPR, kecuali PPP, untuk bisa mencalonkan pasangan capres dan cawapres di 2024. 

"Posisi ini membuat Golkar sangat strategis untuk bisa maju dan mengusung capres kami sendiri. Golkar sangat terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun yang memiliki kesamaan visi dan platform yang sama dalam memajukan bangsa,” kata Anggota Fraksi Golkar di DPR, Meutya Hafid, dalam keterangannya, Kamis, 17 Juni 2021.

Pun, dari hasil survei LSI, diketahui elektabilitas Airlangga Hartarto meningkat dengan sebesar 5,8 persen. Menko Perekonomian RI itu berada di atas Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan 3,8 persen. Lalu, juga unggul dari Ketua DPR RI, Puan Maharani (2 persen).

Menurut survei LSI, Airlangga  hanya kalah dari Prabowo Subianto yang memiliki 23,5 persen. Lalu, di bawah Prabowo ada Ganjar Pranowo (15,5 persen), Anies Baswedan (13,8 persen) dan Sandiaga Uno (7,6 persen). Survei LSI menyatakan hingga kini belum ada capres premium untuk maju di Pilpres 2024. Hal ini lantaran dalam survei belum menemukan figur capres yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen. 

“Semua capres elektabilitasnya cenderung masih imbang dalam arti tidak ada yang mencapai suara mayoritas. Kami memandang kontestasi di lapangan akan menarik dan masyarakat akan memilih berdasar kerja-kerja partai," tutur Meutya.

Dia menekankan kader Golkar akan terus melakukan kerja sesuai arahan ketua umum dengan fokus terhadap kesehatan dan ekonomi. Ia yakin elektabilitas Airlangga akan terus merangkak naik seiring waktu.

"Elektabilitas Pak Airlangga, sudah naik secara konsisten dan masuk di lima besar survei ini. Padahal,  beliau belum kampanye," lanjutnya.

"Ini menjadi energi untuk Partai Golkar bahwa masyarakat mengapresiasi kinerja beliau sebagai Menko Perekonomian dan Ketua PC/PEN. Ini bukti beliau kerja nyata,” jelas Meutya.

Sebelumnya, dalam paparan survei, peneliti LSI Adjie Alfaraby menyampaikan jika Golkar mampu menaikkan tingkat popularitas Airlangga hingga berada di atas 50 persen, maka elektabilitas Menko Perekonomian itu akan  naik. 

Menurut dia, Airlangga juga dianggap sebagai kandidat yang fleksibel. Ia bisa menjadi king maker untuk menentukan capres dan cawapres yang memiliki potensi terbesar untuk menang. 

Pun, eks Ketua Komisi VI DPR itu juga dinilai potensial bisa sebagai capres atau cawapres dengan mencari pasangan yang bisa membuatnya memenangkan konstestasi Pilpres 2024. 

Adapun survei LSI ini digelar 28 Mei hingga 4 Juni 2021 dengan mengambil sampling 1.200 responden. Metode survei dengan multistage random sampling

Sementara, margin of error dalam survei itu sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka yang memenuhi protokol kesehatan.