Capaian Vaksinasi COVID-19 di Kendari Masih Jauh dari Target

Program vaksinasi tahap II di Kota Kendari masih rendah
Sumber :
  • tvOne/Erdika Mukdir

VIVA – Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini belum optimal atau masih rendah dari target yang ditentukan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Drg Rahminingrum tak menampik rendahnya kesadaran atau minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi, terutama bagi warga yang tergolong lanjut usia.

Sejak April lalu, program vaksinasi gelombang kedua di Kota Kendari sudah dimulai. Namun demikian, hingga Juni ini capaian vaksinasi bagi lansia masih berada di posisi 22 persen.

"Rasanya sudah 2 bulan kita sudah betul-betul berjibaku, berusaha sangat keras, tapi capaian kita saat ini di posisi 22 persen. Tapi kalau dibandingkan Kendari dengan kabupaten/kota lain, Kendari masih yang pertama capaian vaksinasinya," kata Rahmi di Kota Kendari, Selasa, 22 Juni 2021.

Menurut Rahmi, penyebab lambannya vaksinasi karena izin dari anggota keluarga menjadi kendala utama, khususnya bagi warga lanjut usia. "Biasanya justru anggota keluarganya yang tak mengizinkan orang tuanya divaksin," ujarnya.

Untuk mencapai target yang diinginkan, saat ini pihak pemerintah dibantu aparat Kepolisian semakin gencar melakukan program percepatan vaksinasi massal. Apalagi dengan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Kendari yang kian hari semakin meningkat.

Seperti diketahui, tiga pekan belakangan ini jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Pada awal Juni lalu, jumlah pasien positif COVID-19 hanya mencapai 4 kasus. Namun karena tiap hari mengalami penambahan, maka jumlah kasus positif hingga hari ini, 22 juni 2021 sudah mencapai 151 kasus aktif. Naik 32 persen dibanding hari sebelumnya.

Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kota Kendari, dr Algazali mengungkap fenomena yang ada di lapangan. Dia menyebut ada beberapa pasien yang tidak percaya dengan adanya virus berbahaya tersebut. Bahkan mereka sempat menuduh rumah sakit telah meng’Covid’kan pasien.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, para pasien itu ternyata masuk rumah sakit karena memiliki penyakit penyerta hingga akhirnya terkonfirmasi positif COVID-19 .

"Untuk itu kami mengimbau agar hal-hal seperti ini tidak disampaikan ke masyarakat. Karena kami pihak rumah sakit telah benar-benar melakukan swab Antigen atau pun PCR , dan hasil itulah yang menjadi acuan kami jika bahwasanya pasien tersebut terpapar COVID-1," ujarnya secara virtual dikutip Selasa, 22 Juni 2021.

Laporan: Erdika Mukdir/tvOne Kendari