COVID-19 Anak di Jabar Naik, RK Ngaku Banyak di DM Warga

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman.

VIVA – Lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Barat terus mengalami kenaikan. Dengan kemunculan varian baru kasus baru COVID-19, kalangan anak-anak jadi sasaran tertular virus berbahaya tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan paparan COVID-19 di Jawa Barat sudah menerpa anak-anak. Dia juga memastikan kejadian tersebut juga mengakibatkan kenaikan kasus positif pada klaster anak-anak.

"Permenit ini saya nggak ada data, fakta yang bisa saya sampaikan adalah kasus di anak-anak meningkat," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Senin 28 Juni 2021.

Dia menyampaikan, banyak warga yang mengeluh terkait kasus paparan COVID-19 mulai menyerang anak-anak. Ia mengaku banyak warga Jawa Barat mengontaknya melalui akun media sosial dengan direct message atau DM untuk menyampaikan kasus positif yang terjadi terhadap anaknya.

"Tercermin dari DM-DM yang masuk ke saya sepertiganya curhatan (soal anak). Kesimpulannya kasus anak anak di Jabar naik, tapi jumlahnya sedang kami teliti," sebutnya.

Sebelumnya, potensi penularan masif pada kelompok usia anak perlu sangat diwaspadai. Dalam konteks itu pula, #MediaLawanCovid19 menayangkan kampanye bertajuk “Ayah-Bunda, Lindungi Aku dari COVID-19”. 

Kampanye ini ditujukan kepada para orang tua agar untuk sementara waktu tidak mengajak anak-anaknya bepergian, kecuali dalam keadaan darurat. 

Rumah menjadi tempat terbaik bagi mereka untuk terlindung dari ancaman COVID-19. Kampanye ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja dan anak muda agar sementara waktu menghindari berbagai acara kumpul-kumpul bersama teman-temannya. 

Terkait itu, laporan Satgas COVID-19 menyampaikan jumlah kasus baru di Tanah Air kembali mencatatkan rekor harian sebanyak 21.342 per Minggu, 27 Juni 2021. Angka tersebut tertinggi sejak pandemi mencuat diumumkan pada awal Maret 2020.

Dengan tambahan 21.341 itu, Jawa Barat menyumbang 3.988 kasus. Jawa Barat ada di posisi kedua setelah Jakarta yang tercatat dengan 9.394 kasus.