Lebih dari Lima Ribu Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Atap rumah seorang warga di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, dijadikan tempat untuk menyimpan sejumlah barang menyusul banjir setinggi loteng yang merendam daerah itu, Kamis, 15 Juli 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan bahwa aparatnya masih berupaya untuk menyalurkan bantuan bagi para korban banjir, namun masih terkendala data dari kecamatan dan desa.

"Bantuan sudah kami usahakan, masih dalam proses sesuai mekanisme. Yang menjadi hambatan masih ada beberapa desa yang belum kami dapatkan datanya. Setelah data sudah terkumpul semua dan akan kami hitung jumlah jiwa yang terdampak, baru akan kami proses lebih lanjut," kata Gunawan di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin dini hari, 19 Juli 2021.

Bantuan untuk para korban banjir sebelumnya sudah juga didistribusikan pada banjir tahun 2020 dengan mekanisme yang sama.
 
"Jangan sampai maksud kita ingin memberikan bantuan, justru muncul hal-hal tidak diinginkan karena belum terkumpulnya data dari sejumlah desa," kata Gunawan.
 
Menurut dia, sebelum kejadian bencana alam, BPBD Kapuas Hulu melakukan upaya kesiapsiagaan dengan cara mengirimkan surat dan telekomunikasi informasi terkait peringatan dini kondisi yang akan terjadi
 
Bahkan, Gunawan mengaku sudah menyampaikan format laporan kejadian supaya ketika terjadi bencana seperti sekarang ini cepat mengambil tindakan.

Banjir yang terjadi sejak 13 Juli belum lama ini kondisi sudah surut di tujuh kecamatan wilayah Kapuas Hulu.
 
Dari data sementara, akibat banjir itu terdapat 5.002 rumah warga terendam banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 7.357 kepala keluarga atau 19.121 jiwa.
 
Disebutkan Gunawan, warga Kapuas Hulu terdampak banjir yang terjadi sejak 13 Juli itu terbagi di beberapa wilayah kecamatan, di antaranya Hulu Gurung sebanyak 1.147 KK atau 4.112 jiwa, Silat Hulu 1.841 KK atau 6.821 jiwa.
 
Kecamatan Boyan Tanjung 3.879 KK atau 6.537 jiwa, di Pengkadan 190 KK atau 569 jiwa, Bunut Hulu 118 KK atau 472 jiwa, di Silat Hilir 182 KK atau 610 jiwa.

Untuk warga pengungsi, BPBD Kapuas Hulu mencatat sedikitnya ada 422 KK atau 1.681 jiwa yang terpaksa mengungsi akibat banjir itu.
 
Jumlah warga yang mengungsi, antara lain di Desa Nanga Luan sebanyak 126 KK atau 605 jiwa, Desa Entebi 113 KK atau 466 jiwa, dan di Desa Bongkong 182 KK atau 610 jiwa.
 
"Kemudian untuk kerugian materil, hingga sejauh ini tercatat ada 5.002 unit rumah terendam dan 217 fasilitas umum terdampak. Kondisi saat ini banjir sudah surut, tetapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor," katanya. (ant)