Tinjau Wisma Atlet, KSP Moeldoko Senang Jumlah Pasien Turun Signifikan

Moeldoko Saat Meninjau RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta.
Sumber :

VIVA – Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Agustus 2021. Ia ingin melihat lebih dekat, situasi di rumah sakit darurat tersebut.

Dalam peninjauannya tersebut, Moeldoko memperoleh laporan dari petugas. Sebelumnya RSDC Wisma Atlet mengalami lonjakan pasien, hingga keterisiannya mencapai 90 persen. Kini, menurutnya ada indikasi yang cukup menggembirakan. Jumlah pasien terus menunjukkan penurunan.

"Saya mendengarkan bahwa hunian atau BOR (Bed Occupancy Rate) di Wisma Atlet itu sudah 25 persen, dari awalnya, kalau kita paparannya pada 30 Juni, itu pada posisi yang sangat puncak yang isinya hampir 90 persen. Tapi alhamdulillah saat ini telah mengalami penurunan signifikan," kata Moeldoko, dalam keterangan persnya di RSDC, Jumat, 6 Agustus 2021.

Menurut Moeldoko, Wisma Atlet ini bisa menjadi sebuah contoh di mana kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) bisa menurunkan angka BOR. Ini bisa menjadi salah satu indikator kebijakan tersebut. Moeldoko juga mengungkapkan, angka BOR secara nasional sudah mulai turun.

"BOR kita sudah turun kondisinya 56,81 persen dan saya pikir hari ini juga ada penurunan BOR di Jawa-Bali turun menjadi 57,4 persen, BOR non-Jawa Bali turun menjadi 56 persen. Selain BOR, kita juga bisa melihat angka kasus harian yang semakin menurun dari hari ke hari," katanya.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, dua minggu lalu kasus harian nasional masih di atas 40.000 kasus per hari. Namun pada hari kemarin, angkanya sudah menurun lagi menjadi 35.764 kasus.

"Kondisi COVID-19 ini dinamis. kalau kita mau melihat seperti balon begitu, tekan di sini muncul lagi di sana, nanti muncul lagi di sini, itulah situasinya memang seperti itu. Dan kondisi sama yang terjadi di luar ya. Tadinya sudah tenang, tahu-tahu muncul serangan baru. Itu selalu seperti itu. Untuk itu, pola-pola musuh yang seperti ini harus dikenali dengan baik oleh kita semuanya," katanya.