DPR Segera Pakai GeNose C19, UGM Bantu Beri Pelatihan

Ilustrasi GeNose C19 di Bandara Internasional Minangkabau.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Universitas Gadjah Mada (UGM) berikan pelatihan penggunaan alat deteksi COVID-19 berbasis embusan nafas, GeNose C19 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). GeNose akan segera mulai digunakan di lingkungan DPR mulai 16 Agustus 2021.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Prof. Dr. Paripurna Poerwoko Sugarda, menjelaskan DPR sebagai lembaga yang mendukung UGM dalam pengembangan GeNose C19. Ia berharap GeNose bisa digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan, instansi pemerintah, perusahaan, hingga lembaga pendidikan.

Pun, GeNose jadi solusi masyarakat karena terjangkau dari sisi harga. Lalu, dalam pengoperasiannya dinilainya juga mudah. Maka itu, pihaknya merespons positif soal memberikan pelatihan penggunaan GeNose ke DPR. Selain latihan, UGM juga memberikan empat unit GeNose ke Pelayanan Kesehatan (Yankes) DPR.

"Ini sebagai apresiasi terima kasih dari pihak produsen GeNose kepada DPR yang memberikan dukungan dalam pengembangannya. Sejak GeNose muncul dan beredar selalu mendapatkan perhatian, khususnya dari Komisi IX dan Komisi XI," kata Paripurna, dikutip pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Dia menambahkan, penggunaan GeNose agar maksimal itu mesti menyesuaikan standar operasional prosedur (SOP). Ia bilang, alat ini termasuk elektromedis non invasif dengan basis kecerdasan buatan.

UGM beri pelatihan penggunaan alat GeNose ke petugas di DPR.

Photo :
  • Istimewa

Menurutnya, agar hasil akurasi GeNose bisa optimal, maka salah satunya alat tersebut mesti diletakkan di ruangan yang memiliki saturasi udara satu arah. 

"Operator hanya perlu melakukan mode flushing untuk memeriksa udara atau lingkungan di sekitar alat selama 30 hingga 60 menit sebelum menjalankan alat," tutur Paripurna.

Kemudian, dalam praktiknya nanti software GeNose akan beri tanda pada layar monitor laptop sebagai informasi area lingkungan sudah siap atau belum. Bila tanda warna hijau dengan tulisan 'GO' artinya sudah Oke.

Namun, sebaliknya kalau warna kuning atau merah dengan tanda seru berarti belum Oke untuk mengoperasikan GeNose.

"Karena itu diperlukan sedikit pelatihan. Tapi, pada dasarnya alat ini sangat mudah digunakan. Semakin sering digunakan, akurasi semakin tepat," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menyampaikan pihaknya akan mulai menggunakan GeNose di kompleks parlemen mulai 16 Agustus 2021. Dengan GeNose diharapkan bisa memudahkan petugas keamanan dalam (pamdal) dan bagian kesehatan DPR memonitor pengunjung demi menerapkan protokol kesehatan.

Dia menekankan, penggunaan GeNose ini akan melengkapi kebijakan DPR yang sebelumnya sudah memakai swab antigen.

"Penggunaan GeNose C19 akan melengkapi layanan tes COVID-19 lainnya. Selain tes swab antigen, kami menggunakan GeNose yang lebih efektif dan praktis sehingga metode pengamannya dan protokol kesehatannya menjadi berlapis," kata Indra dalam keterangannya, Selasa, 10 Agustus 2021.