Pengakuan Supriadi Diminta Buang Mayat Polisi yang Ditembak

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • VIVAnews/Yandi Deslatama

VIVA – Usai melakukan penembakan terhadap anggota polisi. Pelaku, Yones sempat meminta tolong seorang warga bernama Supriadi untuk membantunya membuang mayat korban, Aiptu Josmer Samsuardi Manurung (44), yang sudah tewas terkapar bersimbah darah.

Peristiwa itu, terjadi di perladangan, yang merupakan lahan pertenakan bebek milik Josmer di Gang Rotan, Jalan Sultan Serdang, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Rabu malam, 19 Agustus 2021.

"Pelaku datang ke rumah ini, meminta tolong untuk meminta bantu membuang mayat korban," sebut Supriadi kepada wartawan, Kamis 19 Agustus 2021. Rumah Supriadi persis disamping lokasi pertenakan miliki korban.

Supriadi mengaku ketakutan terkait peristiwa itu, ia menolak permintaan Yones dan memilih menutup pintu rumahnya. Namun, pelaku terus mengedor pintu rumah hingga melemparnya menggunakan batu.

"Karena dia (Pelaku) menyebutkan yang menembak. Saya takut dan masuk ke dalam rumah. Dia ngedor pintu, ditunjang pintu dan melempar rumah saya juga," jelas Supriadi.

Supriadi mengaku saat penembakan tersebut, mendengar sekali letusan suara senjata api. Ia mengungkapkan peristiwa itu, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

"Letusan terdengar satu kali. Kejadiannya, sekitar jam 10 malam. Kami langsung melapor ke polisi. Pelaku sempat mengaku menyesal," tutur Supriadi.

Supriadi mengatakan antara korban dan pelaku merupakan paman dan keponakan. 

"Korban pemilik usaha ternak bebek dan pelaku sebagai pekerjanya. Cuma sendiri bekerja di situ (pertenakan bebek)," kata Supriadi.

Pelaku yang merupakan warga Jalan Kebun Sayur, Gang Melati, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara nekat menembak mati pamannya sendiri dipicu sakit hati, karena diduga kerap dimarahi korban.

"Pelaku selama ini diminta korban untuk menjaga ternak korban," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi kepada wartawan di Kota Medan.

Josmer yang bertugas di Direktor Reserse Narkoba Polda Sumut hasil penyidikan bahwa korban sempat memarahi pelaku. Karena banyak hewan ternak dijaga pelaku mati.

"Pelaku di ingatkan bahwa ternak Bebek korban banyak yang mati kurang 100 (ekor). Pelaku tidak terima di ingatkan oleh Korban," sebut Hadi.

Josmer tewas bermula saat korban membersihkan senjata api miliknya.Saat itu, korban dalam posisi berdiri. Dan secara tiba-tiba datang dari arah belakang pelaku yang merupakan keponakan korban dan langsung merampas senjata api miliknya dan menembak kening korban hingga meninggal dunia.

Melihat korban sudah tewas, Yones bermaksud membuang jasad korban. Namun, karena tak sanggup meminta bantuan kepada tetangga untuk membuang jasad korban sambil memegang senjata api milik. 

Tetangga korban yang melihat kejadian itu  langsung mengamankan pelaku untuk diserahkan ke kantor polisi. Sementara, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut.
 
Di lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api milik korban, 8 butir peluru kaliber 9 mm, 1 magasin, 11 kunci dan 1 tas.

Kemudian, barang bukti dan pelaku sudah diamankan dan diboyong ke Mapolresta Deli Serdang untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.