Kasus Sembuh Melonjak, Mendagri: Jangan Sampai Lengah, Tetap Waspada
- Istimewa
VIVA – Kurva kasus sembuh COVID-19 di Tanah Air menjadi kabar baik lantaran terus memperlihatkan lonjakan. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan agar setiap kepala daerah tak lengah dan tetap waspada.
Tito mengatakan demikian saat kunjungan kerja ke sejumlah daerah Luar Jawa untuk mengecek langsung penanganan COVID-19. Salah satunya, Tito memonitor langsung koordinasi penanganan di Jambi.
Ia menekankan lawatannya ini juga kapasitasnya sebagai pembina dan pengawas terhadap jalannya pemerintahan di daerah termasuk konteks penanganan pandemi. Selain itu, Tito juga sebagai anggota dewan pengarah menyangkut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dalam kesempatan itu, ia meminta agar pemangku kepentingan di Jambi bisa bersikap waspada. Meski tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) dan tingkat kematian atau fatality rate memperlihatkan tren penurunan.
Dia mengingatkan demikian karena kondisi di tengah pandemi ini dinamis. Dan, bergantung dalam upaya masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi.
“Kita perlu untuk diskusi dalam rangka untuk membuat strategi. Kemudian, langkah operasional, taktik di lapangan yang lebih baik, supaya masyarakat maupun kita tidak cepat berpuas diri dan terlena dengan adanya indikator yang turun,” kata Tito, dalam keterangannya, Sabtu, 4 September 2021.
Pun, Tito juga mengapresiasi Pemprov Jambi terkait penanganan COVID-19 dengan merujuk angka BOR yang menunjukkan tren penurunan. Demikian juga kasus positif yang juga menurun.
Tito menjelaskan, dari analisis pihaknya, ancaman varian Delta sebelumnya mempengaruhi jumlah kasus positif di Jambi.
"Namun, melalui langkah-langkah kita semua dengan PPKM baik yang darurat maupun level-level, Alhamdulillah semua indikator sudah mulai menurun," ujar Tito.
Menurutnya, sesuai data Satuan Penanganan COVID-19, angka kesembuhan pasien positif COVID-19 terus mengalami peningkatan. Namun, ia mengingatkan agar semua pihak terutama masyarakat jangan sampai euforia berlebihan. Kata dia, penting agar tetap mematuhi protokol kesehatan atau prokes.
“Kita jangan sampai lengah dan tetap waspada. Dengan adanya perbaikan indikator, kita saat ini sudah mulai pelonggaran bertahap. Artinya ada sektor-sektor yang sudah bisa kita longgarkan dengan protokol yang ketat,” jelasnya.
Tito juga sebelumnya melakukan kunker ke Bangka Belitung (Babel). Ia juga mengapresiasi Pemprov Babel terkait kebijakan penanganan pandemi COVID-19. Salah satu kebijakan yang dipuji Tito menyangkut proses jemput bola vaksinasi di sekolah dan penyediaan isolasi terpusat di kapal laut dengan merangkul PT Pelni dan Kementerian Perhubungan RI.
"Anak-anak ini bahkan diminta untuk mengajak orang tuanya untuk melakukan vaksinasi dan ini harus terus digalakkan di seluruh sekolah di Babel. Hal tersebut merupakan langkah terobosan yang patut dicontoh kepala daerah lainnya untuk menurunkan angka terkonfirmasi COVID-19 di daerahnya," tutur Tito.
Bagi dia, memang kekompakan dalam penanganan pandemi COVID-19 diperlukan. Ia bilang perlu bersatu bahu-membahu karena COVID-19 tidak sebatas pengobatan. Namun, ada proses hulu ke hilir yang membutuhkan kekompakan bersama. Menurut dia, proses hulu yang dimaksud seperti memperkuat prokes.
"Saya apresiasi langkah Pemprov Babel yang membentuk Satgassus penanganan COVID-19. Namun, saya sarankan menambah satgas yang berproses dari hulu yakni yang bertugas memperkuat prokes di lapangan," ujarnya.