Siswa SMA di Maluku Diduga Dianiaya Oknum TNI Sampai Pingsan

Ilustrasi lokasi penganiayaan
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan.

VIVA – Aksi tak terpuji dilakukan seorang oknum anggota TNI di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku. Oknum anggota TNI diduga melakukan penganiyaan terhadap 5 orang siswa SMA Negeri 2 Kairatu. Satu di antara kelima siswa tersebut pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Menurut pengakuan korban yang berinisial YH (16), siswa yang sementara dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah SBB mengatakan jika peristiwa berawal saat pelaku mengetahui adanya perkelahian di sekolah korban.

Korban bersama empat rekannya dipanggil oleh pelaku. Pelaku sendiri diketahui adalah Komandan Pos (Danpos) Satgas TNI yang sementara bertugas sebagai BKO di sekitar wilayah itu.

Sebelum dipukul, menurut YH, mereka sempat disuruh push-up. Ia sendiri pingsan saat dipukul di bagian dada.

“Bukan malah melerai, tapi malah kami disiksa, hingga saya harus pingsan karena dipukul begitu keras,” kata YH saat diwawancarai media ini di RSUD Piru, Rabu malam.

Korban menceritakan, sebelum disiksa pelaku yang diketahui Danpos Satgas BKO itu menghukum mereka dengan cara push-up di dalam ruangan kelas.

“Kami berlima disiksa di dalam kelas, pelaku menutup pintu dan menyuruh kami push-up, setelah itu pelaku memukul kami di bagian dada,” ucap dia.

Ibu korban YH, Peliana Akollo, tak terima anaknya diperlakukan dengan cara dianiaya oleh oknum anggota TNI. Ia meminta ada ketegasan dari pimpinan TNI terhadap pelaku yang diketahui merupakan  anggota TNI.

“Saya sebagai ibunya tidak terima dengan perlakuan oknum TNI tersebut. Saya minta agar pelaku ditindak tegas sesuai dengan hukum, kalau perlu dipecat,” pinta Peliana.

Sementara ditempat yang sama, Anggota DPRD SBB, Jodis Rumahsoal menyayangkan tindakan brutal oknum TNI tersebut. Menurutnya, oknum TNI ini harus ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Karena tindakan yang dilakukan adalah melanggar hukum.

“Dia adalah seorang anggota TNI, harusnya dia mengambil tindakan pembinaan, tentunya berkoordinasi dengan pihak sekolah, karena kejadian masih di lingkungan sekolah,”ujar Rumahsoal.

Meski demikian Rumahsoal meminta kerabat serta warga Desa Nuruwe tetap tenang dan menjaga keamanan agar tidak terbentur dengan aparat keamanan.

Sementara itu, pasca penganiyaan yang dilakukan oleh oknum TNI kepada lima pelajar SMA Negeri 2 Kairatu, suasana memanas. Warga dan kerabat korban terpaksa memblokade ruas jalan utama menuju ibukota Kabupaten.

Penganiyaan yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut memicu kemarahan  kerabat dan warga desa Nuruwe. Warga meluapkan emosi lantaran satu dari lima pelajar yang dianiaya oleh oknum TNI tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya pelaku.

Aparat Polres Seram bagian Barat dibantu oleh Babinsa sempat  melakukan penjagaan di sekitar ruas jalan yang saat ini diblokade warga sampai membubarkan sendiri.

Christ Belseran-Ogen Pesireron/ Kabupaten Seram Bagian Barat-Maluku