Awal Seteru Bupati-Wabup Bojonegoro yang Berujung di Kepolisian

Bundaran Jetak Bojonegoro. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA - Wakil Bupati Bojonegoro Budi Imawanto alias Wawan melaporkan bupatinya, Anna Mu’awanah, ke Kepolisian Resor setempat dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu semakin menyingkap rumor yang berkembang soal keretakan sejak lama hubungan dua pimpinan daerah berjuluk Bumi Angling Dharma itu.

Laporan bermula dari percakapan di grup WhatsApp terkait penanganan COVID-19. Perbedaan pandangan antara dua pimpinan itu soal COVID-19 bahkan berlangsung sejak Juli 2021 lalu dan itu ditunjukkan di grup WA.

“Di grup WA itu ada para jurnalis dan Forkopimda, ada juga Kapolres, Kajari,” kata Wawan dihubungi VIVA pada Kamis, 23 September 2021.

Tidak hanya di satu grup WhatsApp, tapi juga di grup lain yang di dalamnya ada para kepala dinas setempat. Wawan mengakui bahwa dirinya berbeda pandangan dengan Bupati Anna soal penanganan COVID-19. Di antaranya dia mengkritik soal data kematian COVID-19 yang dia nilai tidak sama dengan kenyataan.

“Ada beberapa yang meninggal tapi dilaporkan satu,” ujarnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah dilibatkan sama sekali oleh Bupati Anna dalam penanganan COVID-19. Bahkan, dia mengaku fotonya dalam jajaran pimpinan daerah juga dihilangkan.

“Foto saya saja dihapus, kok,” kata Wawan.

Wawan mengaku terpaksa melapor ke polisi karena komentar yang ditulis Bupati Anna di grup-grup WhatsApp sudah menyerang pribadi dan keluarganya. Menurutnya, itu sudah menyangkut harga diri.

“Itu sudah menyangkut harga diri, dan pribadi anak-anak saya digitukan,” katanya.

Hingga berita ini selesai ditulis, Bupati Anna belum merespons ketika hendak ditanya soal laporan polisi yang dilayangkan Wawan. Dihubungi melalui telepon genggamnya, terdengar suara pemberitahuan tidak bisa menerima panggilan.

Begitu pula pertanyaan yang diajukan VIVA melalui pesan WhatsApp dan SMS, belum dia balas.