PDIP Kecewa Wabup Bojonegoro Laporkan Bupati ke Polisi

Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Kusnadi, tampak kecewa dan menyalahkan kadernya yang menjadi Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Budi Irawanto alias Wawan yang melaporkan Bupati Anna Mu’awanah ke Kepolisian Resor setempat. Karena itu PDIP memanggil Wawan untuk meminta penjelasan soal itu.

Kusnadi mengatakan, perseteruan antara Wawan dengan Anna sebetulnya terjadi sudah lama, sejak awal setelah dilantik jadi Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro pada September 2018 lalu. “Kemarin-kemarin sudah agak enak, sekarang muncul lagi [perseteruan] luar biasa,” katanya kepada wartawan, Kamis, 23 September 2021.

Musabab perseteruan, menurut Kusnadi, ialah justru pada Wawan yang tidak bisa menempatkan dirinya di posisi wakil kepala daerah. Wawan merasa perannya terbatas sebagai wakil bupati. “Namanya wakil segala sesuatunya jadi terbatas, kewenangannya, jadi terbatas. Tidak bisa dia berfungsi sebagai kepala daerah, kecuali kepala daerahnya bertugas di luar atau berhalangan tetap,” ujarnya.

Ketua DPRD Jawa Timur itu menambahkan, PDIP pernah memanggil Wawan karena terkesan memusuhi Bupati Anna. “Kita sudah menyampaikan berkali-kali kepada dia, jangan begitu, tidak benar sikapmu begitu. Kamu harus bisa menempatkan dirimu sebagai wakil, ya, sebagai wakil, jangan bertindak sebagai kepala daerah,” ujar Kusnadi.

Kusnadi menegaskan, pendapat tersebut disampaikannya bukan berarti membela Bupati Anna yang notabene sebagai kader partai lain, yakni PKB. PDIP ingin menertibkan kadernya yang menjadi kepala atau wakil kepala daerah apabila dinilai keluar dari koridor. “Bukan berarti kami membela kepala daerah, tapi kami ingin sampaikan bahwa kamu [Budi Irawanto] harus berfungsi sebagai wakil kepala daerah, bukan kepala daerah,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Wawan melaporkan Anna ke polres setempat karena merasa nama baik dirinya dan keluarganya dicemarkan di grup WhatsApp yang anggotanya banyak pejabat, jurnalis dan aktivis. Gara-gara konflik itu, PKB dan PDIP turun tangan untuk menyelesaikan perseteruan dua kader mereka yang berpasangan sebagai Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro itu.