Momen Risma Menangis dan Memeluk Anak Yatim Piatu di Pasuruan

Mensos Tri Rismaharini alias Risma saat memeluk warga seraya menangis.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis di hadapan puluhan anak yatim dan piatu, saat pemberian bantuan untuk mereka di Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu, 6 November 2021.

Awalnya, Risma memberikan semangat kepada sekitar 50 anak yatim piatu yang hadir di lokasi. Kemudian, ia mempersilakan kepada anak-anak jika ada yang ingin ditanyakan. Lalu, Risma menghampiri salah satu anak. Ia pun langsung memeluk anak itu dan menangis.

Dia lantas mengumpulkan semua anak itu untuk mendekat dengan dirinya. Mereka tadinya duduk di lokasi yang telah disediakan. Anak-anak pun turut ikut menangis. Risma maupun anak-anak itu mengusap air mata dengan tisu.

Dalam sambutan itu, mantan Wali Kota Surabaya ini memberikan motivasi kepada mereka agar tetap kuat dan semangat dalam menjalani hidup.

Mensos Risma bersama puluhan anak yatim piatu di Pasuruan, Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

"Keberhasilan ada di tangan kalian, sampai suatu saat kesulitan takut mendekati kalian. Anak-anakku harus tegak seperti pohon kelapa sekuat dan setegak," ujar Risma di lokasi.

Ia meminta kepada mereka agar jangan menyia-yiakan masa depannya. Karena, kesuksesan itu ada di tangan mereka bukan pada orang lain.

"Kenapa kalian di titipan oleh Allah, semuanya karena kalian kesayangan Allah. Berusaha dan berjuang tidak ada kenal putus asa Insya Allah kalau kalian niatan akan bisa berhasil dan sukses. Allah secara khusus menitipkan kalian tidak sendiri," ujarnya.

Ia pun berpesan kepada mereka, apabila punya masalah agar bisa menulis dan  mengirimkan surat ke kantor Salemba Raya, Jakarta Pusat.

"Mulai sekarang boleh nangis siapapun boleh nangis semangat kalian tidak boleh nangis. Kalian tetap semangat seberat apapun," ujarnya.

Risma pun angkat bicara ketika ditanya mengapa dia menangis di hadapan para anak yatim piatu tersebut secara tiba-tiba. "Saya bayangin, kalau saya ditinggal ibu saya seusia mereka. Pasti saya juga kan (sedih dan menangis). Jadi saya bayangin," katanya.