Strategi Bojonegoro Jadi Wilayah yang Melek Teknologi Informasi

Bundaran Jetak Bojonegoro. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur Anna Mu'awwanah telah menyiapkan strategi untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam hal digitalisasi. Meskipun, kata dia, wilayah Bojonegoro merupakan 84 persen sebagai wilayah kehutanan. Namun, ia tetap optimis untuk menjadikan Bojonegoro yang melek terhadap perkembangan teknologi informasi.

Menurut dia, langkah pertama untuk membangun infrastruktur teknologi informasi di Bojonegoro yakni regulasi. Nah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.

"Ini Bapak Presiden langsung yang menyampaikan itu. Bojonegoro sangat luas sekali, 84 persen wilayah kehutanan. Ini mungkin salah satu kendala tapi kita tidak putus asa. Wilayah kehutanan menyokong dan mendukung untuk digitalisasi. Bisa dibayangkan, listriknya belum ada tapi kami tidak putus asa," kata Anna saat diskusi dengan AMSI pada Rabu, 17 November 2021.

Perbedaan Internet Dedicated dan Up To Shared Bandwidth | Saat ini jaringan internet sudah semakin luas tersedia untuk banyak orang.

Photo :
  • vstory

Kemudian, Anna mengatakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah memiliki strategi untuk mendukung program digitalisasi daerah tersebut. Di antaranya kebijakan dan regulasi, penguatan infrastruktur, integrasi sistem informasi, transparansi, governance, akuntability, penguatan sumber daya manusia, sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan.

"Ini salah satu landasan Pemkab Bojonegoro untuk digitalisasi, termasuk Presiden adanya Keppres. Kebijakan regulasi kami terapkan, tentunya kami sudah menyiapkan Bojonegoro Smart City. Ini salah satu gedung untuk pelatihan-pelatihan dan bisa digunakan masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya, kata Anna, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro buat kebijakan tentang keterbukaan informasi publik. Bahkan, Bojonegoro sudah bentuk satu data. Dengan begitu, penguatan infrastruktur teknologi informasi yang disiapkan seperti command center Pemerintah Kabupaten, pelatihan, traffic information, dan tower internet di desa.

"Ini sekaligus sebagai penopang karena wilayah Bojonegoro banyak wilayah kehutanan. Jadi kami siapkan tower internet," jelas dia.

Ia mengaku wilayahnya belum didukung penuh oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sementara, kabupaten lain sudah mendapat dukungan dari Menteri Kominfo Johnny G Plate.

"Kami belum sepenuhnya didukung sebenarnya, jadi kami upaya-upaya saja dengan pihak swasta dan lainnya. Kalau sudah didukung penuh, tentunya kami akan makin cepat," ucapnya.

Selain itu, Anna mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan PT PLN untuk menuntaskan dusun gelap. Saat ini, baru delapan dusun gelap yang sudah diselesaikan sehingga masih ada sekitar 13 dusun gelap yang belum selesai.

"Kami sudah kordinasi dengan PLN untuk segera didukung guna penuntasan dusun gelap. Karena kalau tidak ada listrik, saya yakin digitalisasinya pasti tidak akan jalan. Ini salah satunya kendala kami," katanya lagi.