Termakan Hoax Tsunami, Warga Manggarai NTT Panik Lari ke Atas Bukit

Warga Kecamatan Reok Manggarai termakan isu hoax tsunami
Sumber :
  • Jo Kenaru/tvOne

VIVA – Warga Kecamatan Reok (dibaca juga Reo) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Barat, berhamburan dan berlarian keluar rumah setelah muncul isu bakal terjadi tsunami di Perairan Reo pada Senin malam. Isu tsunami itu beredar luas dan menyebabkan kepanikan warga di Kota Reo.

"Tadi itu isunya sudah macam terjadi tsunami. Warga Reo tumpah ruah di jalan dan lari ke Tengku Romot dan Barangkolong," kata Ale Nabo, warga Reok saat dihubungi Senin malam.

Menurutnya, hampir seluruh warga kota Reo termakan dengan isu tersebut. Warga bahkan berspekulasi bahwa gempa yang sering terjadi belakangan ini tidak jauh dari Reok.

"Memang seminggu ini sejak gempa pertama kita sering merasa gempa susulan. Dan memang ada berita dari BMKG. Gempa yang terjadi malam ini terbilang kecil tapi cukup menakutkan, sehingga begitu ada isu tsunami warga percaya saja karena takut,"  Sambung Ale.  

Sementara itu, Bati Tuud Koramil 1612-03 Reok, Pelda Lasiman menuturkan, isu tsunami bermula di daerah pesisir kemudian dengan cepat viral di kota Reo.

"Isu yang terjadi ditengah kepanikan langsung dianggap sebagai sebuah kebenaran. Tanpa banyak pikir, masyarakat kita langsung percaya dan ramai-ramai menuju ke tempat di ketinggian seperti di Tengku Romot dan Barangkolong," kata Lasiman.

Isu yang terlanjur tersebar luas itu kemudian diklarifikasi setelah TNI-Polri serta warga datang mengecek langsung kondisi permukaan air laut.

"Hasil pengamatan kita memang air sedang pasang ditambah gelomang tinggi memang karena sekarang sedang berlangsung musim barat. Dan nelayan di sini juga bilang kondisi air pasang masih seperti biasa tidak ada peningkatan ketinggian permukaan air laut," bebernya.

Setelah dipastikan kabar tersebut hoax, pemerintah Kecamatan Reok bersama unsur TNI Polri berkeliling menyampaikan imbauan agar masyarakat segera kembali ke rumah masing-masing sebab isu tsunami merupakan kabar bohong.

"Setelah kami mengecek langsung kondisi air laut dan memang tidak pernah terjadi peningkatan ketinggian air laut, kita langsung keliling menyampaikan pengumuman dan himbauan. Dan mulai pukul 23.00 WITA, warga akhirnya mulai kembali ke rumah masing-masing," kata Pelda Lasiman.

Dihubungi terpisah, Camat Reok, Ahmad Pahu, menerangkan sampai Pukul 00.00 WITA, Kawasan Tengku Romot dan Barangkolong sudah sepi dari kerumunan warga.

"Warga dari beberapa kelurahan yang sempat lari ke Kelurahan Mata Air, Tengku Romot dan Barangkolong sudah kembali ke rumah setelah kami melakukan pengumuman keliling bahwa masyarakat tidak boleh termakan isu yang tidak bertanggung jawab," ungkap Camat Ahmad Pahu.

Dalam imbauannya, Camat Reok menekankan kewaspadaan terhadap gempa susulan yang bisa saja terjadi sesuai pengumuman resmi BMKG. "Panik boleh tapi jangan termakan isu. BMKG sudah pastikan gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Jadi warga sudah kembali ke rumah masing-masing," tutupnya.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 4,9 kembali mengguncang Manggarai Nusa Tenggara Timur pada Senin malam, 28 Februari 2022, pukul 22.16 WITA. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

BMKG dalam pengumuman resmi menyebut pusat gempa berada pada kedalaman 55 Kilometer Timur Laut Ruteng. Ini merupakan gempa kedua yang cukup besar dalam sepekan terakhir.  

"Info Gempa dirasakan Mag:4.9, 28-Feb-22 21:16:58 WIB, Lok:8.12 LS, 120.56 BT (Pusat gempa berada di laut 55 km Timur Laut Ruteng, Manggarai), Kedalmn:10 Km #BMKG," tulis BMKG melalui Twitter.

Sebelumnya gempa bumi bermagnitudo 5,8 terjadi di 55 Kilometer Timur Laut Ruteng pada Senin, 21 Februari 2022. BMKG menegaskan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat diimbau waspada terhadap gempa susulan.
 
Laporan: Jo Kenaru/ Manggarai-NTT