Sapi Asli Madura Diklaim Kebal PMK, Kok Bisa?

Sapi Madura
Sumber :
  • disnak.jatimprov.go.id

VIVA – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi ternak di Sampang Madura semakin tak terkendali. Bahkan sapi peliharan warga banyak yang mati akibat terjangkit wabah tersebut. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Sampang, Suyono mengatakan sebanyak 2.000 ekor sapi di Sampang, Madura terindikasi PMK. 14 ekor diantaranya dinyatakan telah mati

Anehnya, hasil temuan dokter hewan di lapangan, sapi peliharan warga yang terjangkit PMK kebanyakan sapi jenis cross atau sapi hasil persilangan dari luar pulau Madura. Sementara sapi asli Madura masih minim terpapar PMK.

"Kami baru dapat laporan kemarin, satu sapi asli Madura dikatakan telah mati. Namun perkembangannya belum tahu persis matinya karena PMK," kata Suyono, Selasa, 14 Juni 2022. 

"Yang perlu kami tegaskan, bahwa sapi-sapi jenis asli Madura lebih tahan atau lebih kebal penyakit daripada sapi asal Jawa. Ketika sapi Madura terkena penyakit, lebih cepat sembuhnya. Sementara sapi dari luar Madura sepertu sapi cross, sapi matrasin dan sapi silang lebih rentan dan bisa lebih lama sembuhnya," klaimnya

(Foto Ilustrasi) Petugas mengecek Sapi Ternak soal Wabah PMK.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat

Suyono menambahkan klaim sapi asli Madura lebih tahan dari penyakit dibanding sapi hasil persilangan dari Jawa atau dari daerah lainnya, berdasarkan hasil pemeriksaan hewan oleh dokter hewan yang menangangi wabah PMK di Sampang. 

"Ini berdasarkan temuan dokter hewan di lapangan," Imbuhnya.

Terpisah, Kementerian Pertanian mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak agar terhindar dari wabah PMK. Sebanyak 10 ribu dosis vaksin dari Prancis sudah tiba di Indonesia pada Minggu, 12 Juni 2022. Vaksin tahap pertama itu akan disuntikkan serentak ke hewan ternak warga mulai hari ini.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan
program vaksinasi perdana akan dilakukan hari ini, dimulai dari Jawa Timur dan selanjutnya serentak di daerah lainnya. 

Skema penggunaan vaksin ini nantinya disuntikkan pada hewan sehat yang belum terkena PMK, namun berada di wilayah zona merah atau tertular.

"Jadi nanti secara bertahap akan disuntikkan pada hewan ternak di sumber pembibitan ternak, sapi perah milik rakyat dan koperasi susu, serta ternak sapi potong di  daerah berisiko tinggi. Kita sudah susun prioritas vaksinasi berdasarkan faktor resikonya," kata Kuntoro dalam keterangan persnya.

Kuntoro menegaskan saat ini pemerintah sangat fokus dan serius menangani PMK, dan meminta masyarakat tidak panik soal ketersediaan hewan kurban.

"Stok sapi kita cukup, begitu pula kambing dan domba dalam kondisi sangat cukup. Ikhtiar kita untuk rakyat dan peternak sangat kuat, kami mohon dukungannya," tandasnya.

Laporan: Farik Dimas/tvOne Sampang-Madura