Cuaca Ekstrem di Mekah Capai 41 Derajat, Jemaah Diimbau Jaga Kesehatan

Jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati Kota Mekah
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA News – Cuaca di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi saat ini semakin panas dengan kisaran suhu udara mencapai 38 derajat celcius menurut aplikasi pemantau cuaca. Cuaca panas ekstrem ini terjadi di siang hari dengan suhu maksimum mencapai 41 derajat celcius. Sementara di malam hari, suhu di Mekah akan berada di kisaran 29 derajat celcius. 

Sementara itu, kelembapan udara di Kota Mekah diperkirakan mencapai 21 persen. Tanpa hembusan angin, suhu udara setinggi itu akan sangat menyengat kulit. Para jemaah haji yang sudah berada di kawasan Tanah Suci diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan menghindari paparan sinar matahari secara langsung. 

Mereka juga diimbau memakai payung, menggunakan kacamata, memakai masker, dan banyak minum air tanpa menunggu haus. Matahari tampaknya berada tepat di atas kepala sehingga membuat para jemaah silau dan kepanasan. Banyak petugas pelaksanaan ibadah haji 2022 lebih memilih untuk berteduh sejenak di bawah bayangan tiang maupun jembatan. 

Sementara Plh Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Wawan Djunaedi mengimbau semua jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan selalu menjaga kesehatan. Jemaah juga diimbau untuk tidak memaksakan sholat di Masjidil Haram dan selalu menggunakan masker saat berkumpul di luar ruangan terutama saat berada di Masjidil Haram. 

"Jangan menunggu haus untuk minum, mengonsumsi vitamin, dan menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat cukup," ujar Wawan seperti dilansir dari keterangan tertulis pada Rabu, 6 Juni 2022. 

Sementara Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekah, dr. Muhammad Imrah sudah meminta para jemaah haji asal Indonesia untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama melaksanakan aktivitas di Tanah Suci Mekah.

Ia menyebut bahwa ibadah haji adalah sebuah ibadah yang membutuhkan kondisi fisik dan kesehatan yang prima. Perbedaan suhu yang ekstrem antara Tanah Suci dan Tanah Air akan memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan jemaah haji. Mereka bisa terkena kulit kering, bibir pecah-pecah, kaki melepuh, dehidrasi, sampai heat stroke.