Sederet Fakta Hajar Aswad yang Jarang Diketahui, Pernah Hilang
- U-Report
VIVA Nasional– Apa itu Hajar Aswad? Salah satu agama yang paling banyak dianut di dunia adalah Islam. Agama penuh dengan peristiwa dan kejadian simbolis. Tujuan dari peristiwa tersebut adalah untuk mencerahkan para pengikutnya.
Memberi mereka kode etik. Peristiwa semacam itu ditangani dengan bijak oleh Rasulullah SAW. Dan menjelma menjadi latihan pembelajaran bagi umat Islam. Dia (SAW) membimbing umat Islam dengan Quran dan Sunnah di setiap langkah. Selain itu, ia memperkenalkan pesan kesetaraan dan persaudaraan.
Salah satu peristiwa ini termasuk turunnya Hajar Aswad. Batu tersebut merupakan peninggalan dunia Islam. Setiap tahun, umat Islam mengunjungi Ka'bah dan menyaksikan penempatannya. Pengungkapan batu adalah kejadian yang berarti. Melalui batu ini, Nabi menyampaikan pesan persaudaraan. Dan menekankan persatuan di antara umat Islam.
Selain itu jika Anda membaca sejarah Hajar Aswad, maka Anda akan mengetahui bahwa batu ini pernah dicuri dan hilang selama puluhan tahun lamanya. Berikut ini beberapa fakta Hajar Aswad yang jarang diketahui, melansir dari lifeinsaudiarabia.net dan beberapa sumber lainnya:
Sebuah Batu dari Surga
Hajar Aswad diturunkan dari surga dan dipersembahkan kepada Nabi Ibrahim sehingga dia bisa meletakannya di sudut Kabah Suci.
Hajar Aswad adalah Batu Putih
Nabi Muhammad bersabda: Hajar Aswad turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, kemudian batu putih itu dihitamkan oleh dosa-dosa oleh anak Adam.
Terdapat 8 Buah di Mekah
Hajar Aswad awalnya merupakan batu tunggal yang lengkap. Namun, karena berbagai peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah, Hajar Aswad kini menjadi delapan buah dengan ukuran berbeda yang telah ditempelkan pada bingkai perak besar.
Asal Usul Hajar Aswad
Asal usul Hajr-e-Aswad sangat signifikan. Batu tersebut memiliki catatan sejarah yang berbeda. Tapi itu suci bagi semua Muslim. Malaikat Jibrail (AS) harus memberikan tubuh surgawi kepada Ibrahim (AS).
Jadi, dia menyimpannya sebagai peninggalan di Ka'bah. Saat itu Ka'bah sedang dibangun oleh Hazrat Ibrahim AS. Setelah Ka'bah selesai, bukaan dinding ditutup. Namun, satu yang tersisa. Untuk mengisinya, Hazrat Ismail AS pergi mengambil batu. Tapi dia tidak berhasil. Namun, Hazrat Ismail AS melihat Hajr-e-Aswad dan menanyakannya. Hazrat Ibrahim kemudian menceritakan kisah itu. Selain itu, dia menyebutkan asal usul batu dari surga.
Pelajaran untuk Semua Umat Muslim
Melalui kecerdasan tertingginya, Nabi SAW mencegah perang. Tidak hanya orang Quraisy yang diselamatkan dari pertumpahan darah. Dia memadamkan kemarahan mereka. Dan mengakhiri konflik. Selain itu, Nabi memegang satu prinsip mendasar dalam keputusannya. Itu adalah kesetaraan untuk semua.
Ritual
Ribuan Muslim mengunjungi Ka'bah untuk berziarah setiap tahun. Mereka pergi ke sudut timur Ka'bah, yang berisi batu. Apalagi mereka mencium batu untuk memberi penghormatan. Nabi SAW melakukan amalan tersebut sehingga dilanjutkan oleh para pengikutnya.
Kaum Muslim memegang satu keyakinan penting tentang Hajr-e-Aswad. Bahwa jika seseorang mencium batu untuk memberi hormat. Batu itu akan bersaksi untuk kebaikan mereka pada hari penghakiman. Oleh karena itu, ritual berlaku. Muslim terus menyaksikan Hajar Aswad dan terhubung dengan Nabi SAW. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang itu dari posting kami tentang cara melakukan haji.
Hajar Aswad Dicuri
Hajar Aswad diambil dari Mekah dan hilang selama berpuluh-puluh tahun. Kaum Qarmatian merebut Hajr dan Aswad pada Januari 930 dan membawanyake markas Hajar mereka atau yang sekarang dikenal dengan Bahrain oleh pemimpin Qarmatian, Abu Tahir Al-Qarmati. Di mana Abu Tahir al-Qarmati merupakan seorang penguasa Qarmati di Bahrain yang bersejarah dan kuno.
Ka'bah Suci Diserang
Pada hari pertama haji, orang-orang Qarmatian menyerang Mekah dengan niat mencuri Hajar Aswad. Tentara Qarmatian datang dengan kuda mereka dan memasuki Masjidil al-Haram.
Mereka mulai membantai para peziara secara brutal. Laporan menunjukan bahwa sekitar puluhan ribu orang peziarah tewas saat mereka berdoa di sekitar ka'bah.