5 Fakta Penemuan 1 Kontainer Senjata US Army di Pelabuhan Lampung
- Antara/HO
VIVA Nasional – Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung digegerkan dengan penemuan senjata di dalam satu kontainer atau tricon container US Army. Banyak yang bertanya-tanya untuk apa senjata sebanyak itu masuk ke Indonesia.
Hal ini kemudian ramai dibicarakan oleh publik setelah beredar pesan berantai mengenai Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung menyegel 1 tricon container US Army berisi senjata belum ada izin yang diajukan vendor PT JT Square.
Saat dikonfirmasi Kepala Humas Kantor Bea dan Cukai Bandar Lampung Herianto masih belum bisa memberikan keterangan atas penyegelan 1 tricon container US Army berisi senjata tersebut. Setelah diketahui, ratusan senjata itu ternyata akan digunakan untuk latihan Garuda Shield.
Berikut fakta selengkapnya:
1. Tidak masuk dalam manifest kapal
Supervisor Humas dan Pelayanan Pelanggan Pelindo II Panjang Lampung Frans Rahardian mengatakan bahwa senjata di dalam Tricon Container US Army memang tidak masuk dalam manifes kapal.
"Kontainer berisikan senjata barang tersebut tidak masuk dalam manifes kapal, seperti penumpang, barang bawaan, dan peralatan," kata Frans Rahardian.
Menurut dia, apabila kontainer senjata-senjata tersebut tidak ada manifesnya, terdapat sejumlah kemungkinan seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asalnya.
2. Sempat disegel
Akibat tidak masuk dalam manifest kapal, senjata yang berada di dalam tricon container US Army itu disegel oleh pihak kapal.
"Kontainer berisikan senjata barang tersebut tidak masuk dalam manifes kapal, seperti penumpang, barang bawaan, dan peralatan," kata Supervisor Humas dan Pelayanan Pelanggan Pelindo II Panjang Lampung, Frans Rahardian.
Pandangan yang sama juga dikatakan Manajer HSSE Pelindo Regional II Panjang, Adhi Nugroho, mengatakan barang-barang yang tidak terdaftar di manifes tersebut masih disegel. Senjata itu belum bisa dibawa ke tempat pelatihan.
3. Senjata akan digunakan untuk latihan Garuda Shield
Menyikapi hal ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat suara mengenai penyegelan satu kontainer senjata oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Lampung, Minggu, 24 Juli 2022. Menurut Andika, senjata-senjata tersebut akan digunakan untuk kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).
"Sudah selesai, setelah kami konfirmasi ke Kantor Atase Pertahanan Amerika Serikat. Itu merupakan miskomunikasi, tetapi bukan sesuatu yang menjadi ilegal" kata Jenderal Andika, di Mabes TNI, Jakarta, Minggu.
Sebagai informasi, Garuda Shield adalah program latihan bersama tahunan antara TNI AD dengan tentara AS. Latihan bersama tersebut biasa dilaksanakan selama dua minggu di Indonesia. Program ini pertama kali berlangsung pada 2009, di Bandung, Jawa Barat.
4. Satu kontainer berisi 618 senjata
Terkait itu, Jenderal Andika membenarkan jika senjata-senjata tersebut belum dimasukan ke dalam izin keamanan oleh AS. Dia juga membeberkan senjata itu berjumlah 618 unit.
"Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request ya permintaan security clearance itu senjata perorangan semua jumlahnya 618," kata Andika di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu
5. Latihan akan diikuti 1.125 personel Amerika Serikat.
Jenderal Andika mengatakan, ratusan unit senjata tersebut akan digunakan untuk latihan gabungan Garuda Shield yang akan diikuti 1.125 personel militer Amerika Serikat.
Ia menyampaikan, sejumlah helikopter juga sudah didatangkan untuk latihan ini. Di antaranya helikopter hingga having kendaraan darat. Kendaraan militer termasuk helikopter ini sudah datang dan masuk ke manifes.
"Jadi yang sekarang sudah datang di Pelabuhan Panjang itu ada 11 helikopter, 4 jenis APC yang kita punya heli serang, 7 heli blackhawk, 4 satuan penembakan untuk artileri medan roket sistem yang kalo di kita astros," ujarnya.