Ngaku Manusia Biasa, Pendeta Gilbert Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J
- Twitter@kimi58486332
VIVA Nasional – Melalui rekaman video yang diunggah di akun pribadi YouTube-nya, Pendeta Gilbert Lumoindong secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas ucapan sebelumnya yang mengatakan korban kasus pembunuhan Ferdy Sambo, Brigadir J, adalah pelaku pelecehan.
Video tersebut sempat diunggah di media sosial namun kini sudah dihapus oleh Pendeta Gilbert. Dia kemudian mengunggah video klarifikasi minta maafnya melalui video YouTube.
“Melalui video ini, izinkan saya menyampaikan, saya atas nama pribadi, menyampaikan maaf sebesar-besarnya untuk keluarga Pak Samuel Hutabarat Rusdi Simandjuntak, orang tua dari Brigadir J, jika ada pernyataan-pernyataan saya yang mengecewakan dan menyakitkan,” ujar Gilbert dalam video itu sebagaimana dikutip VIVA, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Pendeta Gilbert juga mengaku telah menghapus video yang berisi berisi pernyataan dirinya mengatakan Brigadir J adalah pelaku pelecehan seksual. Tetapi dia mengaku tetap mendoakan ayah dan ibu Brigadir J agar tabah dan sabar.
Gilbert mengaku, dalam pernyataan sebelumnya, tidak bermaksud menyakiti perasaan keluarga besar Brigadir J. "Tetapi, sebagai manusia biasa, hamba Tuhan, pasti tidak lepas dari satu kekurangan," ujarnya.
Dia berharap agar kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo berjalan dengan sesuai prosedur dan peraturan dan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Dia juga berharap peradilannya berjalan jujur.
"Kepada Ibu Rosti, Pak Samuel, dan seluruh keluarga Hutabarat dan Simanjuntak, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya, sekali lagi, mengucapkan maaf dan secara jujur tidak pernah saya memberkati pernikahan itu," ujarnya.
Gilbert terus ulangi permintaan maafnya kepada keluarga besar Hutabarat. Kalau ada pernyataan yang dapat dimaknai sebagai pemberkatan, dia berterus terang, itu pernyataan yang mengandung hoaks dan tuduhan yang tidak benar.
"Saya mulai menjadi hamba Tuhan 35 tahun yang lalu dan tidak pernah saya memberkati pernikahan yang sifatnya tidak benar. Karena itu, komitmen kami, khususnya saya dari Gereja Bethel Indonesia (GBI), ada aturan-aturan untuk memberkati, dan juga saya berharap di antara kita saling mendoakan supaya ke depan berjalan dengan baik. Biarlah keadilan sebenar-benarnya diungkap," ujarnya.
"Dan sekali lagi, kalau ada hal-hal mengecewakan dari saya, buat seluruh keluarga besar, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf saya dengan setulus hati dan kiranya permohonan saya yang tulus dapat diterima. Kiranya Tuhan Yesus menguatkan kita masing-masing dalam rangka kasihnya," katanya, menambahkan.