Kepala BNPT: Tren Ideologi Kekerasan di Kalangan Para Siswa Meningkat

Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel
Sumber :
  • Antara

Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan pandemi COVID-19 di Indonesia mengakibatkan maraknya radikalisasi melalui sarana atau media internet hingga melahirkan generasi teroris perorangan dan tanpa kelompok tertentu.

Munculnya teroris tanpa kelompok alias 'lone wolf' itu, katanya, salah satunya didukung kemajuan perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat.

"Kemajuan teknologi IT dan masa pandemi COVID-19 mendorong makin masifnya online radicalization, yang melahirkan self-radicalization dan lone wolf," kata Rycko dalam pidatonya pada acara peringatan Puncak HUT ke-13 BNPT di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Tim Densus 88 menggerebek rumah terduga teroris di Gang Delima, Kuciran Mas, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu, 15 Mei 2018.

Photo :
  • VIVA/Sherly

Kondisi tersebut, menurutnya, diperkuat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Setara Institute di lima kota besar di Indonesia, antara lain Bandung, Bogor, Surabaya, Surakarta dan Padang pada periode 2016-2023.

"Penelitian ini menunjukkan, terjadi peningkatan migrasi dari kategori toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi intoleran aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar," ujarnya.

Atas dasar tersebut, Rycko meminta  masyarakat, khususnya kalangan siswa, agar lebih waspada. Ia juga menekankan akan pentingnya pemahaman wawasan sejarah dan kebangsaan untuk mengantisipasi paham radikal-teroris.

Tim Densus 88 menggerebek rumah terduga teroris di Jalan Gempol, Kunciran, Tangerang, Banten, pada Rabu, 15 Mei 2018.

Photo :
  • VIVA/Sherly

"Meskipun peningkatan hanya satu digit, tren ideologi kekerasan di kalangan para siswa ini meningkat, di kalangan generasi penerus bangsa ini. Ini tantangan kita," katanya.