Waspadai Cuaca Esktrem di Beberapa Daerah, BMKG Prediksikan November Masuk Musim Hujan

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini kepada sejumlah wilayah di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ini. Seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan sebagainya dalam beberapa hari ini

Dikutip dari situs resmi BMKG, Sabtu, cuaca ekstrem itu berisiko menimbulkan dampak mulai dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin.

Sejumlah daerah yang perlu mewaspadai cuaca ekstrem itu antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. Sedangkan wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara itu, Kepala BMKG sebelumnya mengatakan Indonesia sendiri masih dalam musim kemarau dengan puncak diprakirakan terjadi pertengahan pada Agustus hingga September 2023. Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat sehingga BMKG mengimbau beberapa daerah untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini.

"Nanti setelah masuk Oktober mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah diprediksi hujan ini November," kata Dwikorita.

Petugas BPBD melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di salah satu titik di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Rabu, 21 Juni 2023.

Photo :
  • ANTARA

Beberapa wilayah yang terindikasi karhutla di antaranya adalah Kalimantan Barat dengan 37 titik, Nusa Tenggara Timur 15 titik, Kalimantan Timur sembilan titik, dan Kalimantan Tengah delapan titik.