4 Senjata Tradisional yang Dipakai KKB Papua, Tak Kalah Mematikan dari Pistol Modern

Pilot Susi Air Philip di tengah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta – Setidaknya ada 4 senjata tradisional milik KKB Papua yang tidak kalah mematikan dari senjata api modern. Sebab, pasukan pemberontak ini menggunakan beberapa senjata tajam dalam melawan orang yang dianggapnya sebagai musuh, termasuk TNI dan Polri. Nah, berikut ulasan mengenai senjata tradisional KKB Papua yang tidak kalah mematikan. 

1. Kapak Batu

Kapak genggam berusia 20.000 tahun sebelum Masehi di Tulungagung

Photo :
  • Antara/ Arief Priyono

Sejak zaman prasejarah sampai abad ke-20, kapak batu ini dipakai sebagai salah satu alat untuk memotong dan mempertahankan diri dari serangan musuh. Kapak ini berbentuk lonjong dengan pangkal sedikit runcing dan melebar pada bagian ujungnya. 

Batu yang dipakai untuk kapak ini biasanya berwarna hijau kehitam-hitaman. Batu ini bisa ditemukan di daerah pegunungan atau batu kali. Beberapa suku di Papua, seperti Sentani, kapak batu sudah beralih fungsi. Kini, kapak batu dipakai sebagai alat bayar denda dan hadiah berharga. 

2. Tombak

Tombak

Photo :

Tombak adalah salah satu senjata tradisional yang dimiliki oleh Suku Bauzi, Papua, terutama untuk berburu. Tombak ini dibuat dengan dasar menggunakan kayu nibung. Mata tombak yang dipakai dibuat runcing supaya bisa menancap ke tubuh sasaran. 

Pada umumnya, masyarakat Suku Bauzi membuat tangkai tombak dengan panjang sekitar 3-4 meter dan berbentuk bulat. Hewan-hewan yang biasa diburu dengan menggunakan tombak ini adalah tikus pohon, malabi, ayam hutan, kasuari, dan maleo. 

3. Pisau Belati

Belati besi Tutankhamun

Photo :
  • Getty Images

Pisau belati adalah salah satu senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Papua yang terbuat dari tulang burung kasuari. Meski terbuat dari tulang burung, senjata ini cukup tajam dan bisa mematikan target yang telah diincar dalam hitungan sekejap. 

Pisau belati ini diperkenalkan pertama kali oleh warga suku Asmat. Pisau ini juga dikenal karena memiliki ciri khas yaitu adanya bulu burung kasuari yang dirangkai seperti rumbai. Rumbai bulu burung tersebut biasanya dipasang pada bagian gagang pisau. 

4. Busur dan Panah

Ilustrasi Panah Rezeki

Photo :

Busur adalah senjata tradisional Papua yang dipakai untuk berperang mempertahankan wilayah kekuasaan atau untuk berburu. Suku Bauzi ini adalah salah satu suku yang menjadikan busur dan panah sebagai senjata tradisional andalan mereka. 

Dalam sebuah jurnal karya Hari Suroto berjudul “Tradisi Berburu Suku Bauzi di Mamberamo Raya”, busur yang dibuat dari kayu nibung, bambu, dan kayu lain yang sudah tua. Salah satu yang menjadi bahan terbaik dalam pembuatan busur ini adalah kayu palem hitam.