Majelis Adat Dayak Nasional Tetap Dukung Pembangunan IKN Walau Disudutkan

Wakil Presiden Urusan Internal MADN Andersius Namsi
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menyampaikan keprihatinannya terhadap niatan Pajaji, yang notabene merupakan Panglima Dayak, yang menyudutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal itu diungkap Wakil Presiden Urusan Internal MADN, Andersius Namsi.

“MADN sangat prihatin atas seorang warga Dayak mengaku sebagai Panglima yang mengutuk proyek pembangunan IKN di Kaltim itu,” kata Andersius dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu 23 Maret 2024.

IKN Nusantara.

Photo :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Dia menekankan pentingnya penggunaan kritik konstruktif yang selaras dengan adat dan budaya Dayak, daripada pengutukan. Katanya, memang di tengah-tengah masyarakat adat Dayak, banyak yang mengembangkan kemampuan dirinya sebagai Panglima Dayak guna menolong dan memberikan perlindungan kepada masyarakat adat Dayak bila diperlukan.

Sehingga, selaku Wakil Presiden Internal MADN, dia mengingatkan agar Panglima Pajaji berhati-hati membuat pernyataan kritik pada hal-hal yang bermaksud membela masyarakat adat Dayak. Sehingga hal itu benar-benar dilakukan sesuai dengan Adat dan Budaya Dayak.

Dia pun mengatakan, MADN sudah mendeklarasikan dukungan terhadap proyek IKN di Kalimantan Timur pada tahun 2023, dengan keinginan untuk memperbaiki apa pun yang kurang atau salah secara bersama-sama serta mengingatkan pemerintah dan pemangku kepentingan tentang pembangunan yang bertanggung jawab.

“Kita, Dayak melalui Organisasi Majelis Adat Dayak Nasional sudah membuat deklarasi bersama yang mendukung IKN di Kaltim pada tahun 2023 kemarin. Bahwa ada yang mungkin kurang dan bahkan salah, kita perbaiki bersama. Kita ingatkan pemerintah, kita ingatkan pemangku kekuasaan yang membangun IKN itu,” ujarnya.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Photo :
  • Dok AHY

Dia menambahkan, semua masyarakat boleh berbeda pendapat dan melakukan kritik. Tapi, hendaknya kritik yang diberikan itu adalah kritik yang membangun dan ada solusinya, bukan yang destruktif. 

“Kita persilahkan melakukan kritik. Tentu kita berharap kritik dilakukan sesuai adat budaya Dayak. Karena setahu saya, secara budaya Dayak, Panglima Dayak itu tugasnya mengawal dan memastikan masyarakat adat Dayak tetap aman dan dapat bekerja dengan baik, bukan mengutuk,” kata dia.