Penghentian TKI oleh Arab Tamparan Bagi RI

Pemulangan TKI Bermasalah : Bandara Soekarno-Hatta
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Kabar bahwa Arab Saudi telah melakukan penghentian perekrutan Tenaga Kerja Indonesia menjadi tamparan besar bagi pemerintah Indonesia.

Direktur Migrant Care, Anis Hidayah mengungkapkan, pemerintah selama ini hanya melihat pengiriman TKI dari sisi devisa saja.

Padahal sebelumnya, beberapa tokoh masyarakat telah menyarankan agar Indonesia segera melakukan moratorium namun tidak gubris oleh pemerintah. "Suspend ini melecehkan kedaulatan dan martabat bangsa," kata Anis di Jakarta, Selasa 15 Februari 2011.

Dengan adanya penghentian perekrutan TKI ke Arab Saudi maka akan menimbulkan persoalan sosial yang cukup besar bagi bangsa ini, terutama masalah pengangguran. Hal ini dikarenakan pengiriman TKI ke Arab Saudi merupakan terbesar kedua setelah Malaysia.

"Jadi pemerintah harus segera menyediakan lapangan pekerjaan. Momentum ini menjadi daya desak baru bahwa negara harus segera memberikan pekerjaan," kata Anis.

Menurut data dari Migrant Care saat ini jumlah TKI dibeberapa negara ialah Arab Saudi (1,2 juta orang), Malaysia (2,3 juta), Hongkong (130 ribu), dan Singapura (80 ribu).

Apakah nantinya keputusan penghentian ini akan diubah atau tidak oleh pemerintah Arab Saudi, Anis berpendapat, yang jelas ini sudah mencoreng bangsa Indonesia. "Padahal sebenarnya kita adalah korban. Masalahnya Indonesia yang tidak segera melakukan moratorium," kata dia.

Selain mencoreng nama bangsa, Anis juga berpendapat, Indonesia sudah dipermalukan karena banyak TKI yang sering disiksa di Arab.  "Ini sudah jatuh tertimpa tangga pula," ujarnya. (umi)