Bacakan Syair Lagu Franky, Megawati Menangis

Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Antara/ Andika Betha

VIVAnews – Megawati Soekarnoputri hari ini menyampaikan pidato dalam rangka Hari Lahir Pancasila di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Namun di tengah pembacaan pidatonya, suara mantan Presiden RI itu tiba-tiba tersendat dan matanya berkaca-kaca. Ia tampak menahan tangis.

Megawati menyatakan di awal pidatonya, peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merupakan hal yang menggembirakan bagi bangsa Indonesia.

“Peringatan ini menggembirakan untuk saya. Bukan hanya karena saya merupakan Presiden ke-5 atau Ketua Umum PDI Perjuangan, tapi juga karena saya adalah warga yang mencintai negeri ini,” kata Megawati di Gedung DPR, Rabu, 1 Juni 2011.

Megawati berpendapat, Pancasila sebagai dasar negara seharusnya dapat menjadi solusi atas krisis ideologi dan kegamangan yang dihadapi masyarakat belakangan ini. “Pancasila hadir sebagai pelita dan perekat bangsa. Pada krisis yang lalu, Pancasila pun hadir sebagai solusi kebangsaan,” ujar Megawati.

Ia mengatakan, bukti bahwa Pancasila mampu menjadi perekat bangsa adalah, bangsa ini tetap bersatu meskipun telah melalui empat kali pergantian kepemimpinan sejak awal era reformasi pada tahun 1998 hingga saat ini. Megawati menekankan, Pancasila tak dapat dilepaskan dari sosok Bung Karno sebagai presiden pertama RI sekaligus proklamator bangsa.

Putri Soekarno itu tiba-tiba tersedu-sedan ketika hendak menutup pidatonya. “Saya ingin menyampaikan sedikit cuplikan lagu yang begitu indah, yang disampaikan oleh almarhum sahabat saya Franky Sahilatua, yaitu lagu ‘Pancasila Rumah Kita,’” ucap Megawati sembari terisak.

Megawati lalu membacakan syair lagu tersebut dengan suara pelan dan penuh penghayatan. “Pancasila rumah kita, rumah untuk kita semua, nilai dasar Indonesia, rumah kita selamanya, untuk semua keluarga menyatu, untuk semua saling membagi, pada setiap insan, sama dapat, sama rasa. Oh Indonesiaku, oh Indonesiaku,” kata Megawati menutup pidatonya.