Ibunda Hayat Terpukul, Tak Berhenti Menangis

Mabes Polri Gelar Konferensi Pers Terkait Masalah Pelaku Bom Solo
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews -  Hindun tidak pernah menduga anaknya, Pino Damayanto harus dia jemput di Rumah Sakit Polri dalam kondisi tak bernyawa. Pino alias  Ahmad Yosepa Hayat, pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo.

"Sejak datang, dia menangis terus. Dia terpukul karena tidak menyangka anaknya jadi seperti ini," kata Nurlan selaku pengacara keluarga Hayat, Selasa 27 September 2011. Nurlan mendampingi Hindun ke RS Polri untuk mengurus serah-terima jenazah Hayat setelah Polri berhasil mengidentifikasinya.

Selain itu, imbuh Nurlan, maksud kedatangan Hindun ke RS Polri adalah memastikan jenazah anaknya diperlakukan dengan baik. "Dia masih sangat berduka."

Minggu, 25 September 2011, sebuah bom rakitan meledak usai kebaktian di Gereja Bethel Injil Sepenuh Solo. Satu orang yang tewas kemudian diidentifikasi sebagai pelaku bom bunuh diri, Hayat.

Hayat sendiri masuk daftar pencarian orang (DPO) karena terkait teror bom di Mapolresta Cirebon, April lalu. Setelah berhasil mengindetifikasi, Polri akan menyerahkan jasad Hayat kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Teroris lain yang dimakamkan di TPU ini adalah M Syarif, bomber Cirebon, teroris adik kakak Syahrir dan Syaifuddin Zuhri, dan Ibrahim. Syahrir, Zuhri dan Ibrahim merupakan bomber Hotel JW Marriott. dan Ritz Carlton. (umi)