PGI Usul Ceramah di Tempat Ibadah Diawasi

Perketat Keamanan Pasca Bom Solo
Sumber :
  • ANTARA/Andika Betha

VIVAnews - Pengurus Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menilai radikalisasi perlu dicegah dengan tindakan preventif, yaitu melalui pendidikan dan kehidupan umat beragama. Bahkan, jika diperlukan, pemerintah harus mengawasi ceramah-ceramah pemuka agama, yang dianggap mengandung unsur provokasi.

Sekretaris Eksekutif Diakonia PGI, Jeimy Sumampouw, menjelaskan antisipasi terorisme tidak hanya dilakukan melalui upaya deradikalisasi tetapi perlu dilakukan kontra-radikalisasi. Upaya ini perlu dilakukan pada semua lini, terutama di bidang pendidikan dan agama.

"Kalau perlu dilakukan pengawasan atau kontrol  terhadap ceramah-ceramah agama, di masjid ataupun di gereja dan tempat ibadah lainnnya, " tegas Jeimy di Solo, Selasa 27 September 2011.

Jeimy mengatakan pengawasan tersebut perlu dilakukan untuk mencegah ceramah-ceramah yang dianggap mengandung unsur provokasi. Jika muncul provokasi, sudah sepantasnya aparat memberi tindakan tegas.

Diakui Jeimy, radikalisasi senantiasa muncul di semua agama, tak hanya di kalangan umat muslim tetapi juga umat kristiani.

PGI juga mengusulkan agar pemerintah bisa memberikan pembinaan kepada dai atau pendeta-pendeta yang berpotensi menyebarkan radikalisasi dan provokasi.

Diakui olehnya, permasalahan radikalisasi umat beragaman merupakan masalah yang besar dan harus dihadapi bersama. Terlepas dari masalah agama, masalah terorisme juga muncul karena adanya persoalan di bidang ekonomi. (ren)

(Laporan: Fajar Sodiq|Solo)