Umar Patek Rekonstruksi Bom Bali 9 Tahun Lalu

Gembon teroris Umar Patek saat rekonstruksi
Sumber :
  • VIVAnews/Luqman Rimadi

VIVAnews – Otak kasus bom Bali I, Umar Patek menjalani serangkaian rekonstuksi peristiwa pahit yang terjadi sembilan tahun lalu.

Dalam rekonstuksi itu, Umar Patek tak sendiri. Ia didampingi rekannya sesama teroris yang ikut dalam peledakan di Legian, Kuta, Bali pada 12 Oktober 2002.

Umar Patek menjalani rekonstruksi bersama Ali Imron, Abdul Ghoni, Mubarok, Sawad dan Idris. Masing-masing dari mereka memiliki peran sendiri-sendiri.

Rekonstruksi pertama dilakukan di tempat kos menginap para teroris itu, di Jalan Pulau Menjangan, Denpasar, mulai sekitar pukul 05.00 WITA, Kamis 20 Oktober 2011.

Rumah kos itu disewa untuk dijadikan lokasi penyimpanan dan perakitan bom yang akhirnya menewaskan 202 orang. Lokasi rekonstruksi kedua di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan Hayam Wuruk.

Di sana, Ali Imron datang mengendarai sepeda motor dengan membawa bom yang telah dirakitnya di rumah kos-kosan. Ali Imron kemudian meletakkan bom itu di depan Konjen AS di Bali.

Lokasi selanjutnya adalah terminal Ubung, tempat di mana Umar Patek yang datang ke Bali mengendarai bus, dijemput oleh Idris dan Sawad. Setibanya di terminal Ubung, Umar Patek langsung diantar menuju kos-kosan di Jalan Gatot Subroto II Nomor 11, Denpasar.

Tempat terakhir rekonstuksi adalah lokasi peledakan bom di Jalan Legian, tepatnya di Kafe Sari Club dan Paddy’s Cafe. Di sana Ali Imron yang mengendarai Mitsubishi Colt L-300.

Tepat di depan Hotel Kuta Paradiso, Ali Imron turun dari mobil itu dan mengucapkan salam perpisahan kepada para "pengantin" yang telah direkrut. Ali Imron sempat mengucapkan "Allahu Akbar" kepada mereka.

Ali Imron selanjutnya dijemput seseorang dengan menggunakan sepeda motor. Tak lama berselang, peristiwa yang dikenal dengan bom Bali I, dengan daya ledak dahsyat mengguncang Bali tepat pukul 11.30, 12 Oktober 2002. (Laporan: Bobby Andalan | Bali, umi)