Atasi Kepadatan Rutan, Rp1 Triliun Disiapkan

Pintu masuk Lembaga Pemasyarakatan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Antara/ Idhad Zakaria

VIVAnews - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana mengunjungi Rutan Cipinang dan Salemba, Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2011. Dari kunjungan itu, Denny mencatat kelebihan kapasitas menjadi masalah mendasar rutan Indonesia.

"Yang akan saya sampaikan ke Pak Menteri tentu bagaimana menangani masalah-masalah over kapasitas ini. Yang lain juga penting, tapi yang akan saya fokuskan tentu masalah ini," kata Denny saat mengunjungi Rutan Salemba.

Menurut Denny, kelebihan kapasitas di rutan telah terjadi sejak lama. Masalah ini memunculkan beberapa konsekuensi, mulai dari tingkat kenyamanan, kemananan, dan tingkat kesehatan. "Mulai dari tingkat kenyamanan yang seharusnya diisi 40 hingga 50 orang, ruangan diisi 100 hingga 200 orang," kata dia.

"Dari tingkat keamanan, kalau 1 regu penjaga ada 30 orang, harus mengawasi 3.000. Jadi satu banding 100. Dari tingkat kesehatan tentu akan menimbulkan persoalan kesehatan, belum kalau ada persoalan-persoalan penyakit."

Denny mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah mengetahui kelebihan kapasitas rutan. Pemerintah, kata dia, telah menyediakan anggaran untuk membangun rutan-rutan baru. "Sudah ada anggaran kurang lebih Rp1 triliun," kata dia. "Salah satu yang sedang kita bangun di Sumatera Barat."

Tak hanya membangun rutan baru, Denny juga mengatakan masalah kelebihan kapasitas ini juga bisa diatasi dengan tidak menahan pecandu narkoba. Para pecandu bisa dipindahkan ke tempat rehabilitasi. Selain itu, masalah kepadatan penghuni rutan juga bisa diatasi dengan memindahkan tahanan atau napi ke rutan yang kapasitasnya masih memungkinkan. "Itu semua akan dikaji kemungkinan terbaiknya, mudah-mudahan ada solusinya," kata dia.